SATELIT POST, PURWOKERTO-Jilbab yang tadinya menjadi ciri khas bagi sebagian kalangan, saat ini sudah menjadi tren di masyarakat. Terlebih dengan model jilbab yang saat ini menjadi daya tarik bagi para desainer untuk menciptakan kreasi baru.
Trend jilbab menjadi inspirasi bagi Fatma Nur Mufida, pemilik toko jilbab An-Nur. Wanita usia 30 tahun ini memulai karirnya dengan berbisnis jilbab di Purwokerto. Ia terinspirasi dari kebutuhan jilbab yang saat ini sudah menjadi gaya fashion di kalangan masyarakat.
Wanita asal Purbalingga ini berusaha menciptakan kreasi jilbab untuk dinikmati masyarakat. Pertama kali ia membuka usahanya di Jalan Komisaris Bambang Soeprapto setahun lalu. Hingga saat ini ia sudah mempunyai dua cabang di Purwokerto.
Bisnis jilbab yang sudah semakin ramai di Purwokerto tidak menjadi ketakutan baginya. Karena usahanya sekarang sudah beralih sebagai usaha home industry. Modal awal untuk bisnis ini terdiri atas bea sewa Rp 20 juta dan Rp 100 juta untuk isi toko.
"Saya sudah mulai memproduksi sendiri, jadi bisa jual jilbab dengan harga lebih murah," ujar wanita berjilbab pink ini, Minggu (19/2), di toko pertama miliknya.
Bisnis yang ditekuninya selama satu tahun ini dibantu 10 karyawan untuk menjaga tiga toko dan enam karyawan untuk memproduksi di rumah. Desain produk yang dibuatnya mengikuti tren di pasaran. Ia mematok harga Rp 35 ribu untuk pashmina paling murah.
"Saya mengikuti style di pasaran namun untuk pengadaannya saya produksi sendiri," ujarnya.
Produk yang sedang digarap saat ini adalah jilbab pashmina seperti yang sedang tren di masyarakat. Ia juga menciptakan kreasi pashmina dengan perpaduan warna yang menurutnya sesuai. (nurhayatifitri99@yahoo.co.id) Fotografer: Idhad Zakaria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar