Rabu, 23 November 2011

Antara Pria dan Wanita

Rabbighfirli, warhamni, wajburni, warfa’ni,
warzuqni, wahdini, wa’afini, wa’fuani   
Aku melihat ada perbedaan
antara raut wajah yang diam dengan isi hati yang sebenarnya
Aku melihat ada sesuatu yang bertolak belakang
antara penampilan memikat dengan nafsu setan yang tersendat
Sebenarnya aku ingin dukungan tanpa syarat
Tapi sepertinya tidak ada
Ia tidak punya “dayyuts”

Latihan Pramuka

Pramuka SMP N 2 Karanglewas

PPL

PPL SMP N 2 Karanglewas

PPL

Kelas VIII SMP N 2 Karanglewas

SMP N 2 Karanglewas

KKN 2011

Pramuka

Ekstrakurikuler Pramuka

PPL KKN 2011

Firman, Ria, Indra, Yana, Putri, Iit, Derish, Pipit

Selasa, 22 November 2011

Jumlah Dosen UMP Belum Ideal



Pertemuan dengan PR III
Jumlah dosen UMP dinilai masih kurang. Meski pemerintah memperbolehkan dosen memperbolehkan dosen mengampu lebih dari satu mata kuliah, namun hal itu dinilai tidak maksimal oleh beberapa mahasiswa. Belum lagi persoalan dosen yang hanya lulus S1.
Kekurangan dosen ini diakui oleh pembantu Rektor I (PR) I UMP Drs. Sutomo, M.Si. menurutnya, UMP menargetkan ditahun 2012 semua dosen minimal bergelar doctor. Sebenarnya, lanjut Sutomo, ada fakultas yang semua dosennya telah bergelar S2, hanya saja untuk mengampu mata kulaih seperti idealnya dosen masih sanagt kurang bagi ukuran universitas swasta.

Jumat, 18 November 2011

Pergantian Rektor, Mahasiswa Terima “MATANG”

Gedung rektorat kampus UMP

Empat tahun sudah Syamsuhadi Irsyad SH.,MH memegang kendali kebijakan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Tahun 2011 ini pemilihan rektor akan dilakukan kembali, tepatnya pada rabu (25/05) nanti. Perhelatan 4 tahunan ini mempunyai andil besar untuk menentukan seperti apa kampus biru ini. Namun sayangnya, tidak semua elemen kampus dapat turut serta menyuarakan keinginannya terkait sosok rektor periode selanjutnya. Bahkan ironis, mahasiswa tidak tahu kalau ada pemilihan rektor.
Tidak ada keterlibatan mahasiswa dihambat dengan adanya statuta UMP tahun 2009 yang menerangkan bahwa Rektor selaku ketua senat menjaring bakal calon rektor melalui rapat senat universitas. Dalam prosesnya, Ketua senat yang dipimpin oleh Syamsuhadi Irsyad selaku rektor yang saat ini masih menjabat, membentuk tim untuk menjaring

Jumat, 11 November 2011

Isu Politik dan Otonomi Daerah

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
                  Sudah menjadi fakta sejarah bahwa pada masa lalu negara kita menjadi rebutan bangsa lain, sebut saja Inggris, Prortugis, belanda, dan Jepang. Dewasa ini juga menjadi ajang persaingan untuk memperoleh pengaruh, terutama ekonomi dari bangsa Amerika, jepang, dan Cina (Sumaatmadja, 2001). Tanah air kita yang emiliki luas wilayah tidak kurang dari 7.913.250 km² dengan jumlah pulausekitar 17.508 pulau adalh potensi Negara yang sangat luar biasa. Oleh karena tanah ait merupakan tempat hidup, sangat wajar bangsanya menjaga, mengelola, dan memanfaatkan isinya. Seorang warga yang dapat menjaga tanah iarnya harus mengenal dengan baik wilayah, bagaimana iklimnya, siapa tetangga negaranya, dan apa saja sumber daya alam yang dikandungnya.

Sifat Lingkungan Hidup

Oleh Fitri Nurhayati

Ruang lingkup peninjauan tentang lingkungan hidup dapat sempit, misalnya sebuah rumah dengan pekarangannya, atau luas, misalnya Pulau Irian. Lapisan bumi dan udara yang ada mahluknya, dapat juga dianggap sebagai suatu lingkungan hidup yang besae, yaitu biosfer. Bahkan tatasurya kita atau malahan seluruh alam semesta dapat menjadi objek tinjauan. Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh bermacam-macam faktor. Pertama, oleh jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup tersebut. Dengan mudah dapat kita lihat, suatu lingkungan hidup dengan 10 orang manusia, seekor anjing, tiga ekor burung perkutut, sebatang pohon kelapa dan sebuah bukit batu akan berbeda sifatnya dari lingkungan hidup yang sama besarnya tetapi hanya ada seorang manusia, 10 ekor anjing, tertutup rimbun oleh pohon bamboo dan rata tidak berbukit batu.

Selasa, 01 November 2011

Pengarusutamaan Ancaman Gender

A.     Pengertian gender
Gender adalah perbedaan peran dan fungsi tanggungjawab antara perempuan dan laki-laki yang hasil konstruksi budaya, tergantung tempat dan dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai perkembangan budaya masyarakat (zaman).
Gender ukanlah kodrat ataupunketentuan Tuhan. Oleh karena itu gender berkaitan dengan proseskeyakinan bagaimana seharusnya laki-lakai dan perempuan berperan dan bertindak sesuai denga tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya ditempat mereka berada.

Putrimalu Berbingkai


Malam kembali larut dalam balutan sunyi. Dewi malam masih enggan membuka gorden jendelanya. Aku pilih bantal persegi yang mulai kusut sebagai alas tidur kepalaku. Diatas kasur lantai yang lebarnya seperempat dari kamarku. Malamku larut, lelap, dan tidur. Semalam itu menjadi memori yang seharusnya tercacat dalam deretan bencana. Tragedy dimana si jago merah melahap lezat sebagian isi perut bumi. Insiden ini yang memisahkan persahabatanku dengannya.

Isu Politik dan Otonomi Daerah

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
                  Sudah menjadi fakta sejarah bahwa pada masa lalu negatra kita menjadi rebutan bangsa lian, sebut saja Inggris, Prortugis, belanda, dan Jepang. Dewasa ini juga menjadi ajang persaingan untuk memperoleh pengaruh, terutama ekonomi dari bangsa Amerika, jepang, dan Cina (Suma’atmadja, 2001). Tanah air kita yang emiliki luas wilayah tidak kurang dari 7.913.250 km² dengan jumlah pulausekitar 17.508 pulau adalh potensi Negara yang sangat luar biasa. Oleh karena tanah ait merupakan tempat hidup, sangat wajar bangsanya menjaga, mengelola, dan memanfaatkan isinya. Seorang warga yang dapat menjaga tanah iarnya harus mengenal dengan baik wilayah, bagaimana iklimnya, siapa tetangga negaranya, dan apa saja sumber daya alam yang dikandungnya. Secara mendalam juga harus diketahui penduduknya. Berapa jumlah suku bangsa yang ada di Indonesiadan bagaimana corak kebudayaan masing-masingsuku bangsa itu. Dengan mengetahui kondisi tentang Negara dan bangsanyamaka diharapkan lahir saling pengertian antar warga Negara.

Implikasi Keruangan, Pendekatan Marxist

              Pendekatan marxist terhadap struktur keruangan kota dimulai oleh peranan kapitalisme. Kapitalisme menciptakan kemakmuran bagi pihak-pihak yang mempunyai alat-alat produksi. Ini berarti bagian kota yang mengalami penurunan kualitas (areas of decay and decline) merupakan konsekuensi atau akibat dari sistem kapitalisme. Lebih mudahnya adalah motivasi mencari keuntungan setinggi-tingginya akan selalu mendorong menaikkan sewa mereka memperkecil pengeluaran-pengeluaran dalam rumah tangga. Eksploitasi demikian dianggap perlu agar pihak yang menguntungkan. Mereka berusaha menciptakan sumber tenaga kerja yang murah (a pool of lowcost labour) untuk menghadapi fluktuasi didalam siklus ekonomi.

Geologi

BAB I
PENDAHULUAN
Struktur geologi tercakup dalam cabang geologi, geolgi struktur. Geologi struktur adlah cabang ilmu geologi ang memepelajari sikap (attitude), bentuk dan susuna lapisan batuan dan perubahan-perubahan yang terjadi padanya, sebagai akibat dari deformasi dan dislokasi. Lipatan adalah bentuk penggelombangan dari lapisan batuan (undulasi), apabila lapisan sedimen cembung arah ke atas disebut antiklinal, dan apabila cekung disebut sinklinal. Sesar adalah rekahan pada batuan, yang masa batuannya telah mengalami pergeseran titik atau tempat yang semula bertampalan (kontak) telah mengalami perpindahan tempat lokasi (dislocated/displaced). Rekahan batuan yang belum mengalami geseran antara bagian satu terhadap yang lain, kalau ada gerakan sangat kecil.

Kebudayaan Masyarakat Desa


Adat adalah kebiasaan-kebiasaan yang berlangsung dan menjadi norma dalam masyarakat atau pola-pola perilaku tertentu dari warga masyarakat di suatu daerah. Dalam adat istiadat terkandung serangkaian nilai, pandangan hidup, cita-cita pengetahuan dan keyakinan serta aturan-aturan yang saling berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan yang bulat. Fungsinya sebagai pedoman tertinggi dalam bersikap dan berperilaku bagi seluruh warga masyarakat. Dan setiap daerah memiliki memiliki adat istiadat atau kebiasaan yang berbeda-beda, sesuai dengan struktur social daolam masyarakat tersebut.
Dapat di amati pola kebudayaan masyarakat di Desa Wanayasa kabupaten Banjarnegara yang dari dulu sampai sekarang masih ada didesa tersebut. Pola kehidupan masyarakat desa sangat intim antara individu dengan individu yang lain. Seperti ketika sebuah keluarga tertimpa musibah, salah satu keluarganya meninggal dunia. Maka tanpa adanya sosialisasi pun mereka dengan sendirinya ikut merasakan kesedihan keluarga tersebut atau ikut simpati. Bukti konkrit dari hel tersebut adalah adanya tahlilan pada hari ketiga setelah meninggalnya salah satu keluarga, kemudian tahlilan hari ketujuh, dan tahlilan hari ke empat puluh.
Hal demikian merupakan wujud kepedulian masyarakat desa yang begitu tinggi dengan sesamanya. Sampai sekarang fenomena tersebut masih berlaku di Desa wanayasa. Tidak hanya rasa simpati yang ditunjukkan masyarakat desa, namun gotongroyong dalam pembangunan rumah sebuah keluarga, masyarakat yang lain tanpa dimintai pertolongan mereka akan membantu dengan ikhlas. Baik tenaga maupun pikiran.
Ada hal lain yang menarik dari kebudayaan suatu desa.Proses struktur social berjalan dengan lancer apabila jalinan didalam unsur-unsur social tersebut tidak mengalami kegoncangan pada unsure yang lain.
            Dalam hidup bermasyarakat, seseorang biasanya memiliki bebrapa kedudukan sekaligus. Kedudukan yang berbeda-beda sering disertai hak dan kewajiban yang berbeda-beda yang terwujud dalam ketidaksamaan social sehingga menimbulkan konflik dalam masyarakat.
            Untuk menyelesaikan konflik dalam masyarakat, setiap daerah juga memiliki cirri khas/kebiasaan tersendiri yang berlaku. Begitu juga dengan daerah tempat tinggal saya Desa Wanayasa, Banjarnegara.
            Setelah saya amati, apabila terjadi konflik dalam masyarakat terutama didaerah tempat tinggal saya, maka perangkat desa melakukan hal-hal sebagai berikut:
  1. persuasive
artinya perangkat desa atau orang tertentu yang dianggap berpengaruh daloam masyarakat melakukan usaha untuk mengajak / membimbing, berupa anjuran (pendekatan secara halus)
  1. coersive
apabila dengan cara utama tidak efektif maka usaha berikutnya adalah dengan memberikan sanksi-sanksi mendidik.
  1. compulsive
artinya sekelompok masyarakat menciptakan situasi yang sedemikian rupa sehingga seseorang terpaksa taat atau patuh kepada aturan
  1. pervasion
dengan penanaman norma yang ada secara rutin dengan harapan bahwa hal itu dapat membudaya. Dengan demikian orang tersebut akan mengubah sikapnya. Contoh konkrit dari usaha mengatasi konflik didfaerah saya dengan cara diatas adalah:
“ketika seorang laki-laki mengunjungi perempuan dimalam hari tidak boleh melebihi pukul 21.00 apabila melanggar maka usaha yang pertama dilakukan oleh perangkat desa adalah menegur atau dengan pendekatan secara halus. Kemudian ditetapkan sanksi misalnya apabila melanggar sampai tiga kali maka akan dinikahkan secara paksa (bahasa Wanayasa: tungkup). Untuk lebih efektif lagi adalah dengan menciptakan situasi yang sedemikian rupa sehingga seseorang terpaksa taat pada aturan. Contoh konkrit dengan adanya ronda malam. Kemudian perangkat desa semaksimal mungkin menanamkan norma-norma yang ada secara rutin sehingga hal tersebut dapat membudaya.”
            Lembaga social adalah suatu system pola social yang tersusun secara sistematis, bersifat permanent, mengandung perilaku-perilaku tertentu yang terpadu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
            Setiap lembaga social memiliki fungsi dan tanggungjawab masing-masing yang berbeda satu sama lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pranata social merupakan seperangkat aturan yang berkisaar sekitar kegiatan atau kebutuhan social tertentu. Karena didalam masyarakat ada berbagai kegiatan dan kebutuhan social, maka dalam masyarakat juga terdapat berbagai lembaga social.
            Lembaga social di Desa Wanayasa sangat berperan penting karena sebagai penentu kebijakan dalam masyarakat desa.  Mulai dari lembaga yang paling kecil yaitu lembaga keluarga, sampai perangkat desa.

Kemuhammadiyahan

BAB I
PENDAHULUAN
           
            Muhammadiyah sejak lahir menjadikan dirinya sebagai organisasi atau Persyarikatan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Dengan demikian maka keseluruhan dari kegiatan Muhammadiyah adalah dakwah Islamiyah, sesuai dengan bidang masing-masing bagian atau lembaga dalam Muhammadiyah. Adapun Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus merupakan salah satu bagian penting menjalankan dakwah Islam dari Muhammadiyah, yang mengkhususkan pada dakwah yang lebih bersifat tabligh atau menyeru/menyampaikan risalah Allah SWT dan Rasul-Nya. Pelaksanaan sifat tabligh ini lebih cenderung melalui lisan, tulisan, audio, audio visual, internet dan sebagainya. Oleh karena itu, Muhammadiyah sangat perlu memiliki mubaligh yang handal dan menguasai medan serta peralatan tabligh lainnya. Hal ini sudah merupakan kewajiban bagi Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus memiliki korps-Daerah, Wilayah, Nasional dan dakwah di tingkat Internasional.

Sembilan Asas Geomorfologi

1. Proses geomorfik yang berkerja pada masa geologi (kuarter) juga bekerja sekarang, walaupun tidak selalu dengan intensitas yang sama dengan proses yang bekerja sekarang.
Penjelasan:
Pada masa lampau pernah terjadi bencana alam berupa gempa dengan intensitas besar yang mengakibatkan terjadinya tekanan tektonik yang menghasilkan patahan (fault) yang sangat terlihat, sedangkan yang terjadi sekarang hanya berintensitas kecil sehingga tak terjadi seperti yang terjadi pada masa lampau.
2. Struktur geologi sebagai pengontrol dominan dalam evolusi bentuklahan dan bentuk geologi dicerminkan oleh bentuklahannya.
Penjelasan:
Struktur geologi sangat erat hubungannya dengan bentuklahan, salah satunya adalah patahan (fault) yang termasuk dalam kajian struktur geologi yang paling mudah di identifikasi karena terlihat secara jelas yaitu terjadinya retakan yang mengakibatkan pergeseran pada batuan yang dimana salah satu sisi bergerak relatif terhdapa sisi yang lainnya.

Mempertanyakan Legalitas Lembaga Tinggi


oleh Fitri Nurhayati
Berdasarkan hasil Kongres Mahasiswa IX, yang termaktub dalam AD/ART pasal 11 bahwa periode kepengurusan Lembaga Tinggi dimulai dari masa pelantikan sampai bulan Maret 2011. Yang menjadi permasalahan adalah pelaksanaan KOSMA yang mundur sampai bulan Juli 2011. Artinya kebijakan yang dikeluarkan Lembaga Tinggi hanya berlaku sampai bulan Maret saja. Namun yang menjadi permasalahan bagi Keluarga Mahasiswa (KM) UMP adalah masa jabatan LT