BAB I
PENDAHULUAN
Struktur geologi tercakup dalam cabang geologi, geolgi struktur. Geologi struktur adlah cabang ilmu geologi ang memepelajari sikap (attitude), bentuk dan susuna lapisan batuan dan perubahan-perubahan yang terjadi padanya, sebagai akibat dari deformasi dan dislokasi. Lipatan adalah bentuk penggelombangan dari lapisan batuan (undulasi), apabila lapisan sedimen cembung arah ke atas disebut antiklinal, dan apabila cekung disebut sinklinal. Sesar adalah rekahan pada batuan, yang masa batuannya telah mengalami pergeseran titik atau tempat yang semula bertampalan (kontak) telah mengalami perpindahan tempat lokasi (dislocated/displaced). Rekahan batuan yang belum mengalami geseran antara bagian satu terhadap yang lain, kalau ada gerakan sangat kecil.
Data geologi dalam penelitian geologi pada umumnya meliputi relief, topografi, drainase, vegetasi, singkapan batuan, stratigrafi, petrografi. Struktur regional, struktur local, sejarah geologi dan arti ekonominya. Data stratigrafi yang diperlukan terutama adalah variasi formasi batuan (atau satuan-satuan peta), beserta karakteristiknya masing-masing dan hubungannya satu dengan yang lain. Jenis-jenis struktur dan hubungannya satu terhadap yang lain merupakan data pokok yang diperlukan. Data arah jurus, kemiringan lapisan, kontak lapisan batuan perlu dikumpulkan sebagai dasar untuk menggunakan dan menganalisis struktur geologi. Cabang-cabang geologi meliputi material of the earth, form and structure of the material of the Erth, geological processes, history of the earth and inhabitans, physical propercontinued, distribution and migration of chemical element in the earth, applied geology, working method.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Geologi
Geologi berasal dari kata ge=bumi logos=pengertian. Geologi adalah pengetahuan bumi yang menyelidiki lapisan-lapisan batuan yang ada pada kerak bumi atau lebih jelasa lagi geologi adalah pengetahuan tentang susunan zat atau serta bentuk dari bumi. Geologipun merupakan pengetahuan yang mempelajari sejarah perkembangan dari bumi serta mahluk-mahluk yang pernah hidup didalam dan diatas bumi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geologi dalah pengetahuan yang mempelajari evolusi anorganik (tak asal jasad) dan evolusi organic (asal jasad) dari bumi kita (Katili dan Marks, 1963).
Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi terutama mengenai asal-usulnya, sejarah perkembangannya, materi penyusunnya, proses-proses yang sudah, yang sedang danm akan terjadi padanya, strukturnya, mahluk yang pernah hidup pada waktu lampau. Mengenai asal-usul bumi banyak teori yang membahas seperti teori kabut oleh Immanuel Kant, kabut oleh Piere Simon Laplace, Planetesimal oleh Chamberlin dan Houlton, Pasang oleh Jeans dan Jeffereys. Perkembanagn bumi sepanjang sejarah bumi yaitu keadaan tubuh bumi khususnya lithosfera beserta proses-proses yang terjadi sejak zaman prakrambium sampai zaman kuarter. Sedang materi penyusun tubuh bumi terdiri dari mineral, batuan, dan tanah.
B. Cabang-Cabang Geologi
Sutikno dalam tulisannya berjudul Lecture Notes On Basic Geology membagi geologi menjadi beberapa cabang yaitu pada tabel berikut:
Basic of subdivision
|
Subdivision
|
Explanation of the scope in subdivision
|
1. Material of the earth crust
|
1.1. Crystallography
1.2. Mineralogy
1.3. Petrology
1.4. Sediment Petrology
|
- The study of crystals
- The study of minerals
- The study of rocks
- The study of sediment rocks
|
2. Form and structure of the material of the earth
|
2.1. Structural Geology
|
- Dealing with the attitude, form arrangement and of deformation of the strata in the earth crust
|
3. Geological Processes
|
3.1. Ph ysical Geology
|
- Dealing with external and the origin, erosion, deposition, earth movement and volcanic activity
|
4. History of the earth and inhabitants
|
4.1. Historical Geology
4.2. Stratigraphy
4.3. Palaentology
|
- Dealing with the chronology of the events of the earths history
- Dealing with the sucession and chronology of stratified rocks
- Dealing with live in the geological periods as base of the study of fossils
|
5. Physical propercontinued
|
5.1. Geophysics
|
- Dealing with the physical properties of the earths materials for geological purposes
|
6. Distribution and migration of chemical elemet in the earth
|
6.1. Geochemistry
|
- Dealing with chemical properties of the earths material
|
7. Applied Geology
|
7.1. Economic Geology
7.2. Mining Geology
7.3. Ore geology
7.4. Petroleum geology
7.5. Agrogeology
7.6. Engineering
7.7. Hydrogeology
|
- Dealing with geological material of practical utility
- Dealing withproblem of mineral deposit and their relation to mining
- Dealing with the geology of ore deposit
- Dealing with the application of geology to petroleum exploration and exploitation
- Dealing with application of geology to agricurtural problem and soil improvement
- Dealing with the application of geology of the practice of civil engineering
- Dealing with the study of underground water in relation to geology
|
8. Working method
|
8.1. Field geology
8.2. Photogeology
|
- Dealing with geological investigation in the field
- Dealing with the interpretation of geology from airphotographs
|
C. Mineral dan Kristal
Pengertian umum mineral adalah partikel-partikel yang terkecil yang diskrit yang menyusun batuan. Batuan dan monomineral menyusun kerak bumi sampai inti bumi. Mineral adalah suatu zat (fasa) padat dari unsur (kimia) atau persenyawaan (kimia)yang dibentuk oleh proses-proses anorganik dan mempunyai suusnan kimiawi tertentu dan suatu penempatan atom-atom secara beraturan didalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.
Dilihat dari susuna kimianya mineral dibagi menjadi 11 golongan, yaitu elemen native, sulfida, halida, oksida dan hidroksida, karbonat, nitrat, tungsten dan molidan, (phospat, arsenat, dan vanadan), sulfat, borak, silikat.
Sifat-sifat fisik mineral meliputi sistem kristal, bentuk, belahan, kekerasan, berat jenis, kilap, warna.
Bentuk kristal dipelajari pada ilmu kristalografi, oleh karena itu bentuk kristal berdasarkan kedudukan bidan sumbu dan jumlah sumbu dapat dikelompokkan menjadi 7 sisitem sumbu yaitu: sistem sumbu kubik/ isometric, ketiga sumbu kristal terletak tegak lurus satu dengan yang lain serta mempeunyai panjang sama. Contoh dari mineralnya adalah granat, magnetit, garam dapur, irit, dll.
1. sistem sumbu tetragonal, jumlah sumbu tiga dua sumbu mendatar sama panjang, sedang yang satu tegak lurus sesamanya. Contoh mineralnya sirkon, kasiterit, idokras, dll.
2. sistem sumbu orthorombik, tiga sumbu terletak tegak lurus sesamanya, panjang sumbu ketiganya berbeda. Contoh mineralnya enstatit, olefin, topas, dll.
3. sistem sumbu monoklin, ketiga buah sumbu panjangnya tidak sama, slah satu diantara ketiga sumbu biasanya yang tegak lurus terletak pada sebuah sumbu mendatar, sedang sumbu ketiga yang bersudut lebih dari 90º tertuju pada kita. Contoh mineralnya ortoklas, hornblende, mika, augit, dan gips.
4. sistem sumbu triklin, tiga sumbu yang sama panjangnya terletak tidak tegak lurus sesamanya. Kedudukan saling sumbu dipilih sedemikian rupa sehingga sumbu dengan sudut yang lebih dari 90 º mengarah kejurusan kita. Contoh mineralnya plagioklas, aksinit, dll.
5. sistem sumbu heksagonal, jumlah subu empat buah. Tiga buah sumbu horizontal yang bersamaan panjangnya membuat sudut-sudut yang sama. Sumbu vertical mempunyai kesatuan panjang yang berlainan. Contoh mineralnya kalsit, kaursa, apatit, dll.
Sifat kimia mineral:
1. unsur murni, terbentuknya unsure murni bersamaan dengan waktu pembekuan magma akibat dengan reaksi kimia sekunder atau karena adanya suhu dan tekanan yang tinggi, contoh grafit, belerang, emas, platina, dll.
2. sulfide, persenyawaan antara logam atau setengah logam belerang, sulfide buka pembentuk batuan, kadang-kadang banyak kegunaan praktis, komposisi kimianya sederhana dan merupakan dari bermacam-macam unsur yang bersenyawa dengan belerang, terbentuk dari larutan cair, yang panas, kilap metalik, kekerasan rendah dan berat jenis tinggi. Contoh mineralnya pirit, chalkopirit, galena, sepalerit.
3. halide, merupakan persenhyawaan garam-garam. Jumlahnya banyak sekali, berasal dari endapan garam, hanya sedikit yang berbentuk batuan hanya clorida, contoh mineralnya halit, silvit, fluorit, dll.
4. oksida dan hidroksida, oksida adalah persenyawaan dengan oksigen, sedang hidroksida adalah persenyawaan dengan hidroksil. Jadi mineral ini hasil percampuran dari beberapa unsur dengan oksigen dan hidroksil. Mineral ini penting karena kira-kira 17 % dari berat lithosfera. Terdiri dari oksida dan hidroksida. Contoh mineralnya kuarsa, alsedon, opal, hematid, magnetid, limonit, korundum, dll.
5. karbonat, mineral yang termasuk kelompok karbonat ini adalah garam asam karbonat, terdapat dalam bentuk mineral endapan dan batuan metamorfik, karbonat bisa bereaksi dengan asam hidroksida, contoh minarelnya kalsit, aragonite, magnesit, dolomit, siderite, malachite, azurite, dll.
6. sulfat, mineral sulfat adalah pemebntuk batuan sediment, formasinya terjadi katrene hasil pengendapan garam dari asam sulfur yanga da dipermukaan air, sulfat juga berasal dari oksidasi sulfide, contoh mineralnya gips, anhidrit, dll.
7. fosfat, salah satu mineral yang termasuk fosfat adalah apatid, mineral apatid terdapat dimana-mana, mengkristal dalam sistem hekasgonal, dalam bentuk kelompok warna putih hingga coklat, apatid sangat penting bagi bahan pupuk, biasanya terdapat dalam batuan sediment, tetapi juga dari magmatik dan metamorfik.
8. silikat, hamper sepertiga dari seluruh mineral termasuk kedalam kelompok ini, silikat meliputi 75 % dadri berat kulit bumi, merupakan penyusun batuan yang terben tuk dari pembekuan magma (batuan magmatik), batuan yang terbentuk dipermukaan bumi (batuan sediment) dan terbentuk dalam batuan yang mengelami pengaruh suhu dan tekanan (batuan metamorfik), komposisi kimianya sangat kompleks. Contoh mineralnya olefin, augit, horblende, muskofit, biotic, talk, serpentin, kaolinit, chlorite, glaukonit.
D. Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silikat cair dan pijar, yang kita kenal dengan nama magma, karena tidak adanya kesepakatan diantara para ahli petrologi dalam mengklasifikasikan batuan beku mengakibatkan sebagan klasifikasi dibuat atas dasar yang berbeda-beda. Perbedaan ini sangat berpengaruh dalam menggunakan klasifikasi pada berbagai lapangan pekerjaan dan menurut keguanaannya masing-masing. Bila kita dapat memilih salah satu klasifikasi dengan tepat, maka kita akan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.
Penggolongan batuan beku dapat didasarkan kepada tiga patokan utama yaitu berdasarkan genetik buatan, senaywa kimai yang terkandung dan susunan mineraloginya.
Analisis kimia batuan beku itu pada umumnya memakan waktu, maka sebagian besar klasifikasi batuan beku di dasarkan atas susunan mineral dari batuan itu. Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan lebih dapat mencerminkan sejarah pembentukan batuan dari pada atas dasar kimia. Tekstur batuan beku adalah menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular memberi arti akan keadaan yang serba sama sedangkan tekstur perfilitik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat.
Analisa kimia batuan beku itu pada umumnya memakan waktu, maka sebagian besar klasifikasi batuan beku didasarkan atas susunan mineral dari batuan itu. Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogy dan tekstur akan lebih dapat mencerminkan sejarah pembentukan dari pada atas dasar kimia. Tekstur batuan beku adalah menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular memberi arti keadaan yang serba sama sedangkan tekstur korfiritik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur menggambarkan pembekuan yang cepat.
Gambar batuan beku
E. Batuan Sedimen
Batuan sediment secara garis besar di bedakan menjadi dua kelas yaitu
a) Sedimen Klastik : terbentuk terutama oleh proses mekanik
b) Sedimen Non Klastik : terbentuk oleh proses mekanik kadang – kadang amat sulit untuk membedakan keduanya
Komposisis batuan sedimen ditunjukan oleh kandungan mineral atau kandungan khemiknya. Banyak batuan sedimen yang tersusun juga yang campuran. Mineral – mineral yang sering diketemukan dalam batuan sedimen klastik adalah kuarsa, mineral lempung,mika halus,feldspar,dan chert. Disamping itu terdapat juga mineral – mineral berat yaitu hematit, zirkon, turmalin, epidot, garnet dan hornblende.
Mineral – mineral non klastik pada umumnya terbentuk oleh proses pengendapan dari larutan, reaksi kimia atau proses biologik. Batuan sedimen non klastik biasanya terbentuk dekat dengan tempat batuan sedimen non klastik, adalah kalasit, dolomit, dan dalam jumlah sedikit adalah chert, kuarsa sekunder dan gypsun. Gambar batuan sedimen.
F. Batuan Metamorfosa
Batuan Metamorf adalah hasil dari perubahan fundamentil batuan yang sebelumnya pernah ada. Metamorfmasa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi(3- 20 km) yang keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat yaitu tanpa melalui fasa cair. Sehingga terbentuk struktur dan mineral baru yang sesuai dengan lingkungan fisik baru pada tekanan dan temperatur tertentu.
Mineral dalam batuan metamorfosa disebut mineral metamorfosa yang terjadi karena kristalnya tumbuh suasana padat, dan bukan mengkristal dalam suasana cair, karena itu kristal yang terjadi disebut blastos. Idiomorf untuk mineral metamorfosa adalah idioblastik, sedangkan xenomorf adalah xenoblastik. Kristal yang ukurannnya lebih besar daripada masa dasarnya disebut profiroblastik.
G. Struktur Geologi
Struktur geologi tercakup dalam cabang geologi, geologi struktur. Geologi struktur adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari sikap atau attitude, bentuk dan susunan lapisan batuan dan perubahan yang terjadi padanya, sebagai akibat dari deformasi dan dislokasi. Saaran utama dari geologi struktur adalah deformasi dan dislokasi, yang mencakup apakah strukturnya, kapan terbentuk dan dibawah kondisi fisik bagaimanakan struktur tersebut terbentuk.
Struktur batuan adalah bentuk dan sikap (kedudukan) dari batuan atau lapisan batuan seperti yang terlihat saat sekarang. Struktur batuan (geologi) terbetuk oleh dua proses utama:
1. proses yang berkaitan dengan pembentukan batuan, struktur primer yang terbentuk
2. proses yang terjadi setelah struktur primer terbentuk, yang disebabkan oleh deformasi fisikal atau perubahan kimiawi, dan struktur sekunder yang terbentuk.
Struktur primer meliputi bidang perlapisan, lapisan silang siur, gelembur, atau rippel mark dan struktur aliran. Struktur sekunder terbentuk oleh proses pengangkatan, pelipatan, pesesaran, penkekeran, peretakan, yang mebghasilkan struktur lipatan, kubah, basin, sesar, kekar, retakan. Kebanyakan batuan sedimen pada awalnya terbentuk dalam kedudukan rata atau hampir rata tetapi yang terlihat sekarang lapisan batuan tidak rata lagi, tetapi telah mengalamki perubahan bentuk. Perubahan bentuk lapisan batuan tersebut diakibatkan olehj suatu gaya atau tekanan. Ada tiga gaya atau tekanan yang mengakibatnya perubahan lapisan batuan:
a. gaya tekan (kompresi)
b. gaya tarik (tensil)
c. gaya gesek (gerus)
gaya tersebut yang menunjukkan penyebab gerakan dalam ekrak bumi dan deformasi batuan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi terutama mengenai asal-usulnya, sejarah perkembangannya, materi penyusunnya, proses-proses yang sudah, yang sedang danm akan terjadi padanya, strukturnya, mahluk yang pernah hidup pada waktu lampau.
Mineral adalah suatu zat (fasa) padat dari unsur (kimia) atau persenyawaan (kimia)yang dibentuk oleh proses-proses anorganik dan mempunyai suusnan kimiawi tertentu dan suatu penempatan atom-atom secara beraturan didalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.
Analisis kimia batuan beku itu pada umumnya memakan waktu, maka sebagian besar klasifikasi batuan beku di dasarkan atas susunan mineral dari batuan itu.
Komposisis batuan sedimen ditunjukan oleh kandungan mineral atau kandungan khemiknya. Banyak batuan sedimen yang tersusun juga yang campuran. Mineral – mineral yang sering diketemukan dalam batuan sedimen klastik adalah kuarsa, mineral lempung,mika halus,feldspar,dan chert.
Mineral dalam batuan metamorfosa disebut mineral metamorfosa yang terjadi karena kristalnya tumbuh suasana padat, dan bukan mengkristal dalam suasana cair, karena itu kristal yang terjadi disebut blastos.
Struktur batuan (geologi) terbetuk oleh dua proses utama:
a. proses yang berkaitan dengan pembentukan batuan, struktur primer yang terbentuk
b. proses yang terjadi setelah struktur primer terbentuk, yang disebabkan oleh deformasi fisikal atau perubahan kimiawi, dan struktur sekunder yang terbentuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar