BAB I
METODE
PENULISAN
A. Jenis Penulisan
Penulisan dalam menyusun karya tulis ini
menggunakan penelitian pustaka atau study literatur. Penelitian
pustaka adalah penelitian dengan menggunakan literatur atau telaah kepustakaan
dan mencari sumber-sumber informasi (literatur, internet, dan hasil penelitian
di lapangan) dan konsep-konsep masalah, kemudian diusahakan jalan
keluarnya.
Karya tulis ini ditulis dengan
menggunakan metode deduksi, yaitu suatu metode penulisan dengan mengungkapkan
gagasan
dan ide dari hal-hal yang bersifat umum pada awal paragraf, dan bersifat khusus di akhir paragraf. Hal ini dimaksudkan agar pembaca lebih mudah memahami isi dari karya tulis ini.
dan ide dari hal-hal yang bersifat umum pada awal paragraf, dan bersifat khusus di akhir paragraf. Hal ini dimaksudkan agar pembaca lebih mudah memahami isi dari karya tulis ini.
B. Langkah-langkah Penulisan
1.
Mengamati
fenomena yang ada di masyarakat
2.
Menentukan masalah
3.
Merumuskan masalah
4.
Memecahkan masalah
a. Mengumpulkan
data dan atau informasi
b.Pengolahan
data dan atau informasi
c.Analisa
5.
Membuat
kesimpulan
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Facebook, siapa yang tidak mengenal dengan social networking atau situs pertemanan
yang satu ini. Situs pertemanan hasil besutan seorang mahasiwa Universitas
Harvard Amerika, Mark Zuercgberg ini telah meraih hati para penggunanya di
seluruh penjuru dunia bahkan di Indonesia khususnya. Facebook bisa dikatakan
mempunyai prestasi gemilang di antara pesaing-pesaingnya di jajaran situs
pertemanan di internet.
Facebook
menawarkan beberapa jenis fasilitas, mulai dari berkirim komentar, berbagi foto, video, catatan
bahkan tautan. Di samping itu facebook juga mengembangkan sayapnya dengan
maksud agar mudah diintegrasikan atau di sambungkan dengan beberapa situs
pertemanan maupun layanan konten internet yang lain. Bahkan facebook juga
mengeluarkan Application Proggraming Interface (API) yang diperuntukan
bagi para pengembang aplikasi yang berjalan di platform facebook itu
sendiri. Mungkin dari sekian banyak fitur maupun fasilitas beserta
layanan-layanannya tersebut facebook menaruh harapan besar bahwa
facebook bisa terus bertengger di jajaran situs pertemanan di dunia maya.
Tahukah
Anda bahwa semakin pohon itu tinggi semakin kencang pula terpaan angin yang
menerpanya itulah peribahasa yang bisa mewakili facebook untuk saat ini.
Seiring dengan kepopulerannya facebook ternyata juga menuai pro dan kontra.
Bahkan akhir-akhir ini tersiar kabar bahwa facebook dijadikan sarana untuk
melancarkan aksi penculikan beberapa remaja.
Pemberitaan di media
elektronik, TV
dan internet mengenai maraknya aksi penculikan beberapa gadis remaja seumuran
SMP, SMA.
Membuat kami
sedikit terusik akan pemberitaan tentang facebook yang di jadikan sebagai sarana penculikan
itu. Kami juga merupakan pengguna facebook atau facebooker. Sampai saat terselesinya
tulisan ini
tersiar kabar sudah terjadi beberapa kasus penculikan remaja usia SMP dan SMA. Pertama kali kami
mendengar kabar tersebut cukup mengejutkan juga mengapa facebook dijadikan
sarana penculikan. Pertanyaan
itu spontan timbul dalam hati kami.
Beberapa rentetan kasus
penculikan yang sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat saat ini kami mendapati
sudah ada
kurang lebih 5 kasus penculikan yang terdeteksi, semuanya memanfaatkan situs
pertemanan facebook di mana situs tersebut menjadi salah satu situs yang paling
banyak di akses saat ini di Indonesia.
Kami
heran melihat beberapa kasus tersebut, mungkin kalau hanya satu
kasus masih bisa di tolerir tapi ini bisa dikatakan lebih dari satu kasus yang
mencuat kepermukaan. Timbul beberapa dugaan dalam pikiran kami tentang maraknya kasus
penculikan via situs petemanan facebook ini. Kami sempat berasumsi hal tersebut bisa terjadi
karena adanya sindikat
perdagangan manusia atau human trafficking yang sengaja memanfaatkan konten
situs pertemanan facebook untuk mencari sasarannya. Bisa jadi ini adalah modus
baru dalam aksi di mana pelaku melakukan hubungan pertemanan di dunia maya
khususnya di facebook dengan dalil ingin menjadi teman dan pada akhirnya meningkat
pada level keinginan untuk mengajak sang korban bertemu di suatu tempat yang
telah direncanakan oleh sang pelaku penculik.
Tapi
di sisi lain kalau kita perhatikan yang menjadi korban dari aksi penculikan ini
memang gadis yang masih ABG (Anak Baru Gede). Kadang kami juga melihat
bahwa anak remaja sekarang sedikit menunjukkan suatu pola hidup yang mempunyai
keinginan untuk menunjukkan eksistensinya di dunia maya. Dapat kita saksikan
banyak anak-anak ABG yang berpose ria dalam fotonya dengan wajah yang menarik
dan selalu memajang di situs pertemanan. Masalah faktor kelabilan bisa juga
menjadi sasaran empuk para pelaku penculikan, menurut kami faktor lingkungan
keluarga mungkin juga bisa menjadi penyebabnya di mana si korban ini tidak
mendapatkan kasih sayang dari keluarga. Bahkan
bujukan dari seorang teman
pun kemungkinan besar juga bisa.
B. Perumusan
masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas,
maka kami mengangkat perumusan
masalah sebagai berikut:
1.
Penyebab kecanduan facebook dikalangan
remaja
2.
Upaya
pencegahan/penanganan bagi para remaja yang telah kecanduan facebook
3.
Mengkaji
sejauhmana penyalahgunaan facebook yang telah dilakukan remaja
4.
Dampak negative dari kecanduan facebook
dan penyalahgunaannya
5.
Peran orangtua dalam mendidik anak
6.
Memahami pola pikir remaja dizaman
globalisasi seperti sekarang ini
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari pembuatan karya tulis Program Kreatifitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis
(PKM-GT) dengan judul ” Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Facebook
dikalangan Pelajar SMP dan SMA”,
yaitu kami mencoba memberikan informasi tentang upaya-upaya
pencegahan penyalahgunaan facebook
dikalangan pelajar SMP dan SMA agar dapat meminimalisir kasus-kasus yang
terjadi dalam masyarakat karena adanya situs maya jejaring sosial facebook.
D.
Manfaat Penulisan
Karya tulis ini diharapkan dapat
memberikan beberapa manfaat bagi pembaca, diantaranya yaitu:
1.
Pembaca dapat mengetahui penyebab
kecanduan facebook dikalangan remaja
2.
Mengetahui
upaya-upaya pencegahan/penanganan bagi para remaja yang telah kecanduan
facebook
3.
Dampak negative dari kecanduan facebook
dan penyalahgunaannya
BAB
III
TINJAUAN
PUSTAKA
Facebook merupakan situs
maya yang sedang marak dikalangan remaja, pelajar SMP dan SMA. Facebook
menawarkan beberapa jenis fasilitas, mulai dari berkirim komentar, foto, video, catatan
bahkan tautan. Di samping itu facebook juga mengembangkan sayapnya dengan
maksud agar mudah diintegrasikan atau di sambungkan dengan beberapa situs
pertemanan maupun layanan konten internet yang lain. Bahkan facebook juga
mengeluarkan Application Proggraming Interface (API) yang diperuntukan
bagi para pengembang aplikasi yang berjalan di platform facebook itu
sendiri. Mungkin dari sekian banyak fitur maupun fasilitas beserta
layanan-layanannya tersebut facebook menaruh harap besar bahwa facebook
bisa terus bertengger di jajaran situs pertemanan di dunia maya.
Dengan
kelebihan yang dimiliki facebook seperti hal-hal yang telah disebutkan diatas,
banyak karugian yang dialami para penggunanya.
Kita
menyaksikan pemberitaan
di media elektronik, TV
dan internet mengenai maraknya aksi penculikan beberapa gadis remaja seumuran
SMP, SMA.
Membuat kami
sedikit terusik akan pemberitaan tentang facebook yang di jadikan sarana
penculikan itu. Kami juga merupakan pengguna facebook atau facebooker.
Melalui
facebook remaja dapat mencurahkan semua isi hatinya. Penyebab kecanduan
facebook dikarenakan seorang remaja merasa puas ketika apa yang ada dalam
hatinya tersampaikan atau dapat diketahui oleh orang lain. Sehingga remaja
merasa ada yang memperhatikan. Selain itu waktu luang seorang remaja yang
banyak terbuang sia-sia dan meraka memilih untuk mencari teman
seanyak-banyaknya tanpa memandang sisi negatifnya. Lingkungan yang familiar akan facebook juga memungkinkan
remaja mengakses situs internet, setidaknya hanya coba-coba.
Adapun usaha untuk remaja yang telah
kecanduan facebok berawal dari orang terdekatnya. Karena remaja merasa yakin
akan kebenaran yang dilakukan oleh orang yang ia percaya kemudian menirunya.
Usaha untuk mencegah kecanduan facebook bagi remaja juga
berasal dari orang tua atau keluarga. Seperti
yang sudah dijelaskan diatas, bahwa keadaan
psikologis remaja dibentuk dari keluarganya.
Sebuah keluarga yang broken home akan menarik remaja untuk melakukan
penyimpangan sosial karena mereka merasa ingin diperhatikan. Mereka
tidak
mempunyai wadah untuk berbagi cerita dalam hal ini keluarga, maka fecebooklah
pelariannya. Dalam
hal ini pemerintah juga seharusnya ikut andil menangani permaslahan yang
bermunculan karena adanya jejaring sosial facebook.
Sebenarnya
bukan facebook yang patut kita salahkan, karena facebook merupakan benda mati
yang hanya bisa bekerja karena adanya ulah manusia. Yang perlu dibenahi adalah
para pengguna yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakannya. Perlu adanya
perhatian khusus bagi keluarga dalam mengawasi anak-anaknya, perhatian khusus
dari pemerintah dengan menentukan undang-undang penggunaan situs-situs jejaring
sosial.
BAB
IV
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi
Teknologi
merupakan benda-benda abstrak. Dalam terminology modern, maka teknologi konkret
sering disebut sebagai hardware, sedangkan yang abstrak sering disebut
sebagai software atau juga brainware. Akhir-akhir ini teknologi
banyak teknologi yang bermunculan didunia, sebagai bukti bahwa perkembangan
otak manusia semakin pesat. Teknologi juga dilihat sebagai hasil proses social
serta pengembanagn yang diakukan oleh manusia melalui budidaya akalnya. Jelas
saat ini pengertian teknologi menjadi semakin rumit (complicated) yang
seakan-akan mencakup bidang yang tak terbatas.
Dalam sepuluh tahun terakhir, orang
dengan mudah dapat mengamati bahwa dalam literatur telah diformulasikan banyak
definisi tentang teknologi, masing-masing sesuai dengan minat serta kebutuhan
peninjaunya. Memang tidak mudah untuk mendefinisikan secara univokal dan
singkat, karena teknologi meliput kapasitas manusia untuk berkreasi, inovasi dan memilih
berbagai teknik dan mempergunakannya secara optimal dalam konteks lingkungan
fisik, social, dan budaya yang ada. Teknologi adalah sarana untuk meningkatkan
kemampuan manusia dan suatu instrument perubahan (instrument of change). D.Bell
menyatakan bahwa teknologi pada dasarnya ialah instrument untuk memperbesar (expand)
kekuasaan manusia (human powers) dalam menciptakan kekayaan (wealth).
Satu-satunya cara menciptakan kekayaan adalah dengan melakukan proses nilai
tambah yang efisien. Instrumen disini diterjemahkan secara luas, sehingga tidak
hanya berarti suatu hardware, tetapi juga suatu software dan hardware.
Untuk lebih sederhana, teknologi adalah
ilmu pengetahuan dan seni yang ditransformasikan kedalam produk, proses,
jasa dan struktur terorganisasi yang
pada dasarnya merupakan seperangkat instrument ekspansi kekuasaan manusia
sehingga dapat menjadi sumberdaya cara baru untuk menciptakan kekayaan melalui
peningkatan produktifitas.
Suatu contoh yang penting adalah
komputer. Komputer merupakan teknologi transformasional yang telah mengubah
cara kerja dan juga berkomunikasi. Dengan komputer, orang dapat menyimpan data
informasi, melaksanakan analisis dan kalkulasi, simulasi, manipulasi, dan
pemodelan, Computer Aided Design (CAD), dan lain-lain. Kemudian
berkembang teknologi ekstensional dalam bentuk networking yang dapat memperluas
suatu komputer
mandiri (Stand Alone Computer), Personal Computer (PC) maupun
main frame sehingga seakan-akan komputer memiliki kapasitas yang lebih besar
dari apa yang telah ditetapkan dalam spesifikasinya. Dengan networking,
komputer dapat menangani masalah yang lebih rumit dengan jumlah data yang lebih
besar, melaksanakan distributed data strorage dan parallel processing.
Networking dapat membentuk intra maupun ekstra perusahan, dan akhir-akhir ini
dapat tersambung pada jaringan internet secara global dengan ribuan
website.
Pada dasarnya setiap teknologi yang diciptakan manusia selain memiliki
kegunaan, pasti juga memiliki banyak kelemahan. Seperti halnya komputer. Orang
dapat melakukan apa saja melalui teknologi ini. Dalam hal ini menimbulkan
banyak kecurangan yang berakibat pada budaya suatu bangsa yang terkontaminasi
oleh budaya luar. Sehingga merubah budaya aslinya sendiri. Jejaring social
facebook yang ada pada computer, membuat masyarakat Indonesia teracuni oelh
budaya luar yang seharusnya tidak masuk ke Indonesia. Pelajar SMP dan SMA
banyak membuka situs porno melalui internet. Ini dapat mengubah moral bangsa
terutama pada generasi muda yang belum saatnya mendapatkan hal itu. Mereka akan
meniru kejadian apa saja yang di lihatnya.
Skinner mengemukakan pendapatnya,
bahwa seluruh masalah utama yang dihadapi dunia modern dewasa ini adalah
menyangkut tingkah laku manusia. Ledakan penduduk, perlombaan senjata, polusi
lingkungan, moral bangsa, kesemuanya berkaitan dan ditentukan oleh tindakan dan
atau tinggal diamnya manusia. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut manusia
tidak bisa mengandalkan hanya pada fisika atau kimia. Yang dibutuhkan justru
adalah teknologi tingkah laku (technology of behavior).
Skinner mencatat bahwa disatu pihak,
sejalan dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi, masalah-masalah
besar yang dihadapi umat manusia bertumbuh dengan pesat, sementara di lain
pihak kemajuan ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku manusia bergerak dengan
lamban. Dan menurut Skinner, teknologi tingkah laku yang amat diperlukan itu
tidak akan tercipta selama para ilmuwan tingkah laku masih berpegang pada
konsep-konsep tingkah laku yang telah usang. Dalam hal ini Skinner mengkritik teori-teori yang menyatakan bahwa
tingkah laku manusia itu ditentukan dari dalam. Untuk memperoleh pemahaman
mengenai tingkahlaku manusia, menurut Skinner kita harus melihat pada faktor-faktor
penyebab yang sesungguhnya, yakni lingkungan. Teknologi tingkah laku akan hadir
apabila kita mengesampingkan
konsep tentang manusia otonom seraya secara selektif memperhatikan lingkungan
sebagai sumber penyebab tingkah laku. Menurut Skinner, sifat-sifat atau
gambaran-gambaran dari manusia otonom yang paling menghambat atas terbentuknya
teknologi tingkah laku itu adalah “kebebasan”. Sekelompok orang bebas melakukan
apa saja lewat internet tanpa harus diketahui identitasnya. Hal yang demikian menimbulkan penyimpangan sosial
yang merugikan pihak lemah.
- Sekilas Mengenai Facebook
Facebook diakui sebagai
salah satu keajaiban teknologi abad ini. Sebagai temuan besar, internet
merupakan sebuah keniscayaan. Sia-sia saja upaya menafikannya dalam kehidupan
modern. Namun, bermanfaat atau bermudaratnya amat bergantung pada pengguna.
Para peramal masa depan
(futurolog) jauh-jauh hari mengingatkan. Setiap temuan baru tak ubahnya mata
uang logam: punya sisi baik dan sisi buruk. Facebook juga produk teknologi yang
bebas nilai. Ia mungkin tak berbeda dari nuklir.
Jika berada di tangan yang
salah mudaratnyalah yang dominan. Contohnya, eksplorasi situs-situs porno,
ngerumpi, memfitnah, dan mendiskreditkan orang di dunia maya. Bahkan,
kriminalisasi lewat facebook sudah bermunculan. Sebut saja, penculikan,
penipuan, pembobolan rekening bank, sampai prostitusi. Betapa mengkhawatirkan
bila para kriminalis menggunakan hipnosis melalui jejaring sosial tersebut.
Ada data yang menyebutkan,
sebagian besar pengguna Fb adalah anak-anak muda berusia 15 sampai 19 tahun. Jumlahnya lebih dari separo
pengguna Fb di Indonesia. Usia 15-19 tahun merupakan masa pancaroba, ketika
remaja mencari identitas. Mereka sedang butuh ketenangan jiwa dan kemandirian
emosi, keteladanan dari sosok idola, serta kebutuhan akan teman yang mengerti
dan dapat menolong. Jika telah menemukan sosok itu, mereka akan cenderung patuh
(taqlid).
Data lain menyebutkan,
sebagian besar pengguna mengakses Fb lewat warnet dan HP. Itu berarti mereka
berinteraksi dengan dunia luar yang tak terbatas luasnya tanpa pendampingan.
Betapa riskan memasuki belantara globalisasi tanpa benteng pertahanan diri yang
memadai.
Arus globalisasi memang
menjadi tantangan kuat bagi setiap rumah. Tanpa bekal yang cukup dalam agama,
termasuk nilai-nilai moral dan budi pekerti, globalisasi itu akan menjadi badai
yang memorak-porandakan kehidupan. Pola hidup dan impitan ekonomi kerap memaksa
lingkungan sekitar kita untuk menerjang norma, bahkan menjadi kriminalis.
Krisis keteladanan
melengkapi fenomena itu. Bagaimana legislator mempertontonkan kata-kata kotor
politikus di televisi. Belum lagi perilaku korupsi dan ketidaksatukataan
pejabat pembuat kebijakan dan pelaksana di lapangan.
Jumlah pelajaran moral dan
budi pekerti di sekolah terlalu minim. Apalagi, niat menyisipkan materi budi
pekerti dalam pelajaran lain, seperti fisika atau matematika (integrated
learning), sangat sulit dilaksanakan. Sebagian guru beralasan takut. Sedikit
saja keras mendidik murid berisiko dipolisikan. Mereka butuh kemauan dan
kewenangan lebih untuk jadi pendidik yang baik.
Pemerintah seharusnya lebih serius memperhatikan hal ini dengan
kebijakan-kebijakan strategis yang mendukung. Bukan pembatasan-pembatasan
kreativitas, melainkan pengaturan yang konsisten. Program pemerataan internet
ke kawasan-kawasan tertinggal, misalnya, selayaknya dibarengi penawar dampak
negatif internet itu. Regulasi terhadap warnet juga jadi tuntutan.
Dinas Komunikasi dan
Informasi (Diskominfo) Surabaya mencatat, baru 200 warnet yang punya izin
kepada dinas perindustrian dan perdagangan. Namun, 21 warnet mengajukan izin
baru kepada diskominfo. Padahal, warnet tumbuh bagai jamur di musim hujan.
Mulai kawasan kampus hingga sudut-sudut kota. Jumlahnya mungkin sudah ribuan
atau bahkan belasan ribu.
Regulasi untuk
warnet-warnet yang menyediakan pornografi perlu tegas. Mereka yang mengizinkan
anak ngenet pada jam-jam sekolah atau justru ngajangi ombo pembolos sekolah
sama dengan berperan merusak generasi bangsa.
Melarang atau membatasi
anak-anak ngenet pastilah sulit. Mereka bisa saja sembunyi-sembunyi dan
melakukannya setiap saat. Di sisi lain, melepas total mereka juga amatlah
riskan. Apa jadinya kalau mereka masuk perangkap kenakalan remaja, bahkan
kriminalitas di dunia maya?
Pertahanan terbaik adalah
keluarga. Penyalahgunaan maupun ancaman kejahatan lewat dunia maya bisa dicegah
dari pintu rumah. Masalahnya, sering orang tua tertinggal jauh dari anak-anak
dalam hal teknologi ini. Anak-anak lahir di tengah kemajuan teknologi informasi.
Salah satu jalan yang
bijak adalah orang tua juga harus melek teknologi. Tidak ada salahnya sekadar
tahu apa dan bagaimana, misalnya, Facebook, Twitter, dan Friendster.
Mengintensifkan interaksi dengan anak-anak juga pilihan yang baik. Orang tua akan
tahu dengan siapa saja sebenarnya mereka berinteraksi. Kalau perlu, sesekali
orang tua ''jadi anak'' demi menyelami jiwa mereka. Jika telah menemukan
kenyamanan dan harmonisasi dalam rumah, anak-anak tidak akan memburu kenyamanan
di luar.
- Bahaya-bahaya Facebook
Adapun bahaya-bahaya facebook yang sering menimpa penggunanya adalah
sebagai berikut:
1.
Terbuangnya waktu. Pengguna Facebook enggan terlepas dari komputer, laptop,
handphone, dan gadget yang mampu mengakses Facebook. Banyak waktu terbuang di
depan komputer. Aturlah waktu Anda. Jangan sampai sia-sia hanya di depan
komputer.
2.
Hati-hatilah memasang status di Facebook. Ada tragedi yang menimpa seorang
istri ketika mengganti statusnya menjadi single. Sang suami yang marah tanpa
berpikir panjang langsung menghabisi sang istri. Dan hal ini telah terjadi 2
kali.
3.
Hati-hatilah menaruh foto di Facebook. Yang namanya dunia internet, orang bisa
melakukan bermacam-macam hal. Orang bisa meng-edit foto sedemikian rupa yang
berbau negati dan menyebarkannya ke forum atau milis. Hal ini bisa merusak nama
yang terlibat. Belum lagi foto dapat memicu keributan. Pasanglah foto di
Facebook dengan bijak, karena tidak hanya Anda dan teman Anda saja yang bisa
melihat. Semua orang di dunia bisa melihatnya, kecuali Anda men-setting foto
Anda menjadi private, sehingga hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat
foto Anda.
4.
Jangan menaruh sembarangan informasi pribadi. Banyak orang tidak menyadari
bahaya menaruh informasi di internet. Dengan memberikan informasi tempat
bekerja, nomer telepon, hingga alamat rumah, tentu dapat mengundang orang untuk
berniat buruk. Bisa saja informasi tersebut dimanfaatkan untuk berbuat tidak
baik. Jadi, taruhlah informasi yang umum. Jangan menaruh informasi pribadi di
halaman Facebook Anda. Ingatlah bahwa tidak hanya teman Anda saja yang
mengakses Facebook. Apabila Anda ingin informasi yang tertera aman dari
orang-orang asing, aturlah agar hanya teman-teman Anda yang bisa mengakses
Facebook Anda.
5.
Diganggu orang tak dikenal. Banyak orang yang tidak berpikir panjang ketika
menerima ajakan berteman dalam dunia jejaring sosial. Tanpa disadari, orang
yang diterima menjadi teman bisa mengakses informasi yang tertera dalam halaman
Facebook. Oleh karena itu jangan sungkan menolak ajakan teman dari orang yang
tidak dikenal. Anda berhak menolak.
D.
Pencegahan
Perilaku Menyimpang Pada Remaja Dalam Penggunaan Facebook
Banyak
hal negatif yang menimpa pengguna facebook terutama pelajar SMP dan SMA.
Dibawah ini kami tawarkan cara-cara pencegahan bahaya yang ditimbulkan karena
adanya facebook :
1. Jangan gunakan indentitas asli saat mendaftar maupun
sedang online facebook
2. Waspada atau hati-hati kepada orang yang belum kita
kenal.
3. Ajak teman pada saat ingin berjumpa dan hidarkan apa
bila di ajak ke tempat yang sepi
4. Gunakan facebook yang lebih berguna dan bermanfaat
saja.
5. Hindari online facebook yang mengarah dari perbuatan
negatif.
6.
Orang tua harus megawasi anaknya setiap saat kalau perlu diperketat
pengawasanya. Semoga dengan beberapa
cara ini kita sebagai orang tua dapat mengantisipasi sedini mungkin agar kaum
remaja yang menjadi tumpuan bangsa ini tidak terjebak asesuatu yang tidak kita
inginkan.
BAB V
PENUTUP
- Kesimpulan
Remaja pada zaman sekarang masih
berpikiran terlalu sempit akan kegunaan teknologi modern sekarang ini. Mereka
masih menganggap adanya facebook hanya sebagai hiburan semata. Sehingga situs
maya ini dianggap sebagai salah satu sumber dari adanya perilaku menyimpang
pada remaja.
Banyak dampak negatif yang
ditimbulkan dengan adanya facebook. Seperti kasus penculikan, pemerkosaan, jual beli manusia, pelecehan
seksual dll. Itu semua dapat terjadi karena ada kesempatan melalui facebook.
Seorang remaja merasa senang ketika mereka mempunyai teman baru, apalagi lewat
facebook. Mungkin akan lebih merasa bergengsi namun tidak tahu orang seperti
apa yang dikenalnya. Banyak kasus-kasus seperti diatas yang terjadi di Indonesia.
Penyebab kecanduan facebook
dikarenakan seorang remaja merasa puas ketika apa yang ada dalam hatinya
tersampaikan atau dapat diketahui oleh orang lain. Sehingga remaja merasa ada
yang memperhatikan. Selain itu waktu luang seorang remaja yang banyak terbuang
sia-sia dan mereka memilih untuk mencari teman seanyak-banyaknya tanpa
memandang sisi negatifnya. Lingkungan
yang familiar akan facebook juga memungkinkan remaja mengakses situs
internet, setidaknya hanya coba-coba.
Adapun usaha untuk remaja yang telah
kecanduan facebook berawal dari orang terdekatnya. Karena remaja merasa yakin
akan kebenaran yang dilakukan oleh orang yang ia percaya kemudian menirunya.
Usaha untuk mencegah kecanduan facebook bagi remaja juga berasal dari orang tua
atau keluarga. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa keadaan psikologis
remaja dibentuk dari keluarganya. Sebuah keluarga yang broken home akan
menarik remaja untuk melakukan penyimpangan sosial karena mereka merasa ingin
diperhatikan. Mereka tidak mempunyai wadah untuk berbagi cerita dalam hal ini
keluarga, maka fecebooklah pelariannya. Dalam
hal ini pemerintah juga seharusnya ikut andil menangani permasalahan yang
bermunculan karena adanya situs maya jejaring sosial facebook.
Dengan
tersusunnya karya tulis ini semoga dapat mengurangi tingkat kerugian yang
disebabkan penyalahgunaan situs maya jejaring sosial facebook.
- Saran
Karena
banyaknya kasus-kasus penyimpangan remaja terutama dengan adanya situs maya
jejaring sosial facebook, maka orang tua hendaknya lebih mewaspadai pergaulan
buah hatinya. Kita sebagai insan yang hidup di zaman modern setiadaknya
mengetahui teknologi yang bermunculan sekarang ini. Baik keunggulan maupun
kelemahan teknologi tersebut, sehingga denga munculnya teknologi tersebut dapat
mengembangkan pemikiran ke arah progresif dan dapat membawa perubahan (agent of change).
Akhir kata, semoga karya tulis ini
dapat bermanfaat bagi kita pengguna situs maya jejaring sosial facebook.
Program Kreativitas Mahasiswa_Gagasan Tertulis 2010
PKM_GT 2010 oleh Fitri Nurhayati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar