Selasa, 27 September 2011

Dasi Bubuk (Daun Sirsak, Annona Muricata) Sebagai Solusi Pengobatan Kanker Pengganti Cemotherapi


Oleh Fitri Nurhayati
Program Kreativitas Mahasiswa_Kewirausahaan 2011


A.   JUDUL
Dasi Bubuk (Daun Sirsak, Annona Muricata) Sebagai Solusi Pengobatan Kanker Pengganti Cemotherapi

B.   LATAR BELAKANG MASALAH
Penyakit kanker adalah penyakit yang tumbuh akibat berkembangnya sel-sel kanker yang sulit untuk disembuhkan. Hal ini menyebabkan si penderita kanker terlihat kurang bergairah, berat badan berkurang dan harapan hidup menjadi lebih singkat.
 Pengobatan kanker membutuhkan biaya yang banyak, sehingga tidak semua kalangan dapat mengobati kanker dengan obat modern, kemoterapi, atau  pengobatan lainnya. Untuk itu diperlukan alternatif pengobatan kanker dengan biaya murah dan mudah didapat. Selain itu pengemasan yang instan dan menarik akan menimbulkan efek positif dalam pengobatan kanker.
Saat ini, beredar begitu banyak obat herbal yang dianggap memiliki khasiat anti-kanker. Sehubungan dengan penggunaan obat herbal, ada beberapa orang yang memilih mengkombinasikan penggunaan herbal dengan obat medis. Tetapi ada pula yang merasa cemas mencoba pengobatan medis seperti operasi dan kemoterapi sehingga memutuskan hanya menggunakan obat-obatan alami berupa herbal. Banyak obat alternatif disekitar kita namun tidak diberdayakan dengan baik. Karena minimnya pengetahuan dan sarana pendukung. Seperti halnya obat kanker yang satu ini mudah didapat dan sering kita melalaikannya. Obat herbal tersebut adalah daun sirsak. 
Tanaman sirsak merupakan salah satu jenis tanaman buah yang banyak tumbuh di pekarangan rumah dan di ladang-ladang sampai ketinggian tempat kira-kira 1000 m dari permukaan laut. Salah satunya di daerah Banyumas. Namun banyak masyarakat yang belum tahu tentang manfaat dan kegunaan daun sirsak untuk kesehatan. Daun dari tanaman ini dapat memerangi kanker secara langsung dan juga baik digunakan sebagai komplementer (pelengkap) pengobatan konvensional. Herbal dapat meningkatkan kekebalan, mengurangi efek samping atau komplikasi penyakit dan pengobatannya serta meningkatkan kualitas hidup.
Pengobatan secara alternatif akan lebih efektif jika mengkonsumsi herbal yang sinergis sehingga saling melengkapi dalam membantu pengobatan.
Khasiat Daun Sirsak melawan kanker dikarenakan senyawa aktifnya yaitu acetogenins. Acetogenins hanya menyerang sel kanker dengan menghambat ATP (adenonsina trifosfat) yang memberi energi pada sel kanker. Dampaknya mitosis atau pembelahan sel kanker terhambat. Sel kanker membelah sangat cepat yakni setiap 2-5 jam, sedangkan sel normal 7-14 hari. Actogenins dalam daun sirsak mengendalikan mitokondria yang overacting. Bila mitokondria normal, maka pertumbuhan sel kanker dapat terkendali.
Dari paparan di atas, khasiat Daun Sirsak jika digunakan secara sinergis akan memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menggempur sel-sel kanker dan mencegahnya untuk tumbuh kembali. Para pengguna daun sirsak melaporkan merasa panas di seluruh tubuh selama beberapa hari pertama menggunakan herbal tersebut.
Obat herbal sifatnya individual. Jadi efek dan khasiat yang dirasakan berbeda-beda dari orang yang satu dengan yang lainnya. Setelah memilih herbal yang paling tepat, konsumsilah teratur dan konsisten. Jangan berharap kesembuhan dalam hitungan hari. Walau ada testimoni spektakuler yang sembuh hanya dalam beberapa hari. Khasiat satu herbal belum tentu berlaku sama bagi setiap orang. Dalam penyembuhan, herbal memperbaiki sistem metabolisme tubuh secara keseluruhan. Dampaknya memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan obat-obatan konvensional.

C.   PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara memanfaatkan daun sirsak sebagai obat kanker?
2.      Bagaimana pengemasan daun sirsak agar memiliki nilai jual yang tinggi?

D.   TUJUAN
Dalam kegiatan  ini diharapkan  dapat  meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha. Sehingga dapat memunculkan keinginan untuk memanfaatkan hasil alam yang ada disekitar, terutama dalam pemanfaatan tanaman herbal daun sirsak untuk penyembuhan penyakit kanker.
Selanjutnya dalam kurun waktu satu tahun, mahasiswa sudah mampu mengembalikan modal usaha sehingga satu tahun mendatang usahanya dapat berjalan dengan lancar dan mendapat keuntungan setidaknya 20 % setiap bulan.


E.   LUARAN YANG DIHARAPKAN
           
Hasil dari kegiatan ini mahasiswa dapat meningkatkan kreativitas dalam berwirausaha yaitu menjual produk herbal ekonomis dengan pengemasan yang lebih menarik. Selain itu mahasiswa dapat memanfaatkan hasil alam sekitar.

F.    KEGUNAAN
Kegiatan ini dapat berguna bagi mahasiswa untuk melatih dan meningkatkan kemampuan berwirausaha. Bagi masyarakat, kegiatan ini dapat  meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam yang ada untuk pengobatan kanker. Selain itu, usaha ini tidak membutuhkan modal yang cukup besar sehingga distribusi dari produsen ke konsumen juga dapat berjalan dengan lancar. Setelah kegiatan ini berlangsung, mahasiswa dapat melanjutkan usaha ini secara mandiri sehingga mengurangi angka pengangguran yang cukup tinggi.

G.  GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Kondisi masyarakat dalam sasaran kegiatan ini adalah masyarakat  banyak yang belum mengetahui manfaat daun sirsak sebagai obat kanker. Pengetahuan masyarakat sangat mnim tentang banyaknya jenis obat herbal, sehingga ketersediaan sumberdaya alam seperti daun sirsak tidak diberdayakan dengan baik.
Karena minimya pengetahuan masyarakat tersebut, maka pangsa pasar tidak banyak yang menyediakan dauan sirsak dalam kemasan yang menarik dan ekonomis.

Adapun perhitungan analisis usaha kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1.      Break Event Point (BEP)
Break Event Point merupakan suatu nilai dimana hasil penjualan produksi sama dengan biaya produksi sehingga pengeluaran sama dengan pendapatan. Dengan demikian, pada saat itu pengusaha mengalami impas, tidak untung dan tidak rugi.
Perhitungan BEP ini dipergunakan untuk menentukan batas minimum volume penjualan agar suatu perusahaan tidak rugi. Selain itu, BEP dapat dipakai untuk merencanakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan sebagai pedoman dalam mengendalikan operasi yang sedang berjalan.
Untuk meenetukan BEP ada beberapa hal yang harus diketahui yaitu biaya atau modal (baik itu modal tetap atau variabel), harga jual, dan tingkat produksi. Selanjutnya BEP dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
a.       Biaya Tetap
sewa tempat
meja & kursi
kompor
wajan
tampi
baskom
pisau
penyaringan
Inkubator fermentasi
Vacum Packing
Rp. 4.000.000,00
Rp.    500.000,00
Rp.    500.000,00
Rp.    400.000,00
Rp.      50.000,00
Rp.      50.000,00
Rp.      50.000,00
Rp.      50.000,00
Rp. 1.000.000,00
Rp.    500.000,00       +
Rp. 7.100.000,00

b. Biaya Tidak Tetap
Daun sirsak
Plastic kemasan
transportasi
listrik & air
periklanan
ATK
lain-lain
Rp. 1.000.000,00
Rp.    200.000,00
Rp.    600.000,00
Rp.    200.000,00
Rp.    500.000,00
Rp.    100.000,00
Rp.    200.000,00   +
Rp.  2.800.000,00
b.      Pendapatan per bulan
·         @bungkus                                                      = Rp.         10.000,00
·         1 hari ( 50 bungkus x Rp. 10.000,00)                  = Rp.       500.000,00
·         Per bulan ( Rp. 500.000,00 x 30 hari)                 = Rp.   15.000.000,00
·         Per tahun ( Rp. 15.000.000,00 x 12 bln)             = Rp. 180.000.000,00




      

      

        
Dari perhitungan tersebut, maka apabila mendapatkan pendapatan sebesar Rp 180.000.000,00 akan mendapatkan laba.
2.        Return Of Invesment (ROI)
Return Of Invesment merupakan nilai keuntungan yang diperoleh pengusaha dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode tertentu. Dengan analisis ROI, kita dapat mengukur sampai seberapa besar kemampuan kita dalam mengembalikan modal yang telah ditanam. Dengan demikian analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal. Pada umumnya besar ROI ditentukan oleh:

ü  Kemampuan pengusaha dalam menghasilkan laba
ü  Kemampuan pengusaha dalam mengembalikan modal
ü  Penggunaan modal dari luar untuk memperbesar perusahaan.
    

    



3.        Benefit Cost Ratio (B/C)
Perhitungan ini lebih ditekankan pada kriteria-kriteria investasi yang pengukurannya diarahkan pada usaha untuk memperbandingkan, mengukur, serta menghitung tingkat keuntungan usaha perikanan. Dengan B/C ini bisa dilihat kelayakan suatu usaha. Bila nilainya 1, berarti usaha tersebut belum mendapatkan keuntungan sehingga perlu pembenahan. Semakin kecil nilai ratio ini, semakin besar kemungkinan usaha mengalami kerugian.


    
nilai tersebut berarti dengan modal Rp 9.900.000 diperoleh hasil penjualan sebesar 4 kali 

H.  METODE PELAKSANAAN
Penyusunan program ini menggunakan penelitian pustaka atau study literatur. Penelitian pustaka adalah penelitian dengan menggunakan literatur atau telaah kepustakaan dan  mencari sumber-sumber informasi (literatur, internet, dan hasil penelitian di lapangan) dan konsep-konsep masalah, kemudian diusahakan jalan keluarnya.
Dalam pelaksanaan program ini kami berusaha menciptakan ide-ide baru sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan di atas. Hal-hal yang kami perhatikan dalam program ini adalah sebagai berikut:
1.        Studi literatur
Studi literatur dengan mencari data atau studi pustaka sebagai bahan referensi untuk melakukan usaha. Pencarian data yang dibutuhkan adalah seputar pemanfaatan daun sirsak sebagai obat herbal.
2.        Perencanaan produk
Di pasaran dapat dilihat bahwa produk yang disenangi oleh masyarakat pada umumnya berupa produk instan. Oleh karenanya itu penyajian obat herbal ini di buat secara instant sehingga konsumen lebih mudah dalam menikmatinya.
Proses penyajian daun sirsak sebagai obat herbal kanker sebagai berikut:
1. Daun sirsak dipilih yang sudah tua karena kandungan zat aktifnya lebih banyak
2. Kemudian daun sirsak yang sudah tua di iris kecil-kecil, lalu di masukkan ke dalam inkubator untuk proses fermentasi
3. setelah dilakukan fermentasi kemudian daun sirsak disangrai untuk proses  lebih lanjut.
4. setelah melewati proses penyangraian daun sirsak yang sudah kering kemudian ditumbuk sampai halus.
5. daun sirsak yang sudah halus kemudian di ayak untuk dikemas menggunakan vacum packing dan dipasarkan.
3.        Perencanaan lokasi usaha
Lokasi yang tepat akan mempunyai pengaruh yang positif bagi kelangsungan usaha. Oleh karena itu, dalam penentuan lokasi juga dipertimbangkan hal-hal yang berdampak positif atau negatif. Selain itu juga perlu dilihat prospek lokasi di masa yang akan datang. Lokasi yang akan digunakan adalah lokasi yang banyak tersedia air, mudah dijangkau kendaraan, mudah mendapatkan sarana dan prasarana budidaya ikan, dan dekat dengan pemasaran, serta ada peluang kemungkinan untuk pengembangan usaha. Lokasi tersebut diantaranya apotek, warung makan, dan
4.        Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan meliputi:
a.         Penyediaan bahan baku.
b.         Pemilihan bahan baku
c.         Pengolahan bahan baku
d.        Pengemasan
e.         Pemasaran    
JADWAL KEGIATAN
No.
Jenis Kegiatan
Bulan Ke-
I
II
III
IV
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Survei lokasi
















2
Pengumpulan data
















3
Perizinan
















4
Persiapan alat dan bahan
















5
Pelaksanaan
















6
Evaluasi
















7
Penyusunan laporan


















I.       RANCANGAN BIAYA
1. BIAYA HABIS PAKAI
SPESIFIKASI
JUMLAH
SATUAN
HARGA @
JUMLAH BIAYA
Daun sirsak
10
Kg
100000
1000000
Plastic kemasan
40
bungkus
5000
200000
2. BAHAN DAN ALAT
sewa tempat
1
rumah
4000000
4000000
meja & kursi
2
unit
250000
500000
Kompor
1
unit
500000
500000
Wajan
2
buah
200000
400000
Tampi
5
buah
10000
50000
Baskom
2
buah
25000
50000
Pisau
5
buah
10000
50000
Penyaringan
2
buah
25000
50000
Inkubator fermentasi
1
buah
1000000
1000000
Vacum Packing
1
buah
500000
500000
3. AKOMODASI
Transportasi
2
motor
300000
600000
listrik & air
1

200000
200000
Periklanan
100
buah
5000
500000
ATK
1

100000
100000
lain-lain
1

200000
200000
TOTAL BIAYA



9900000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar