Oleh Fitri Nurhayati
Program Kreativitas Mahasiswa_Kewirausahaan 2011
A.
JUDUL
Dasi
Bubuk (Daun Sirsak, Annona Muricata) Sebagai Solusi Pengobatan Kanker
Pengganti Cemotherapi
B.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Penyakit
kanker adalah penyakit yang tumbuh akibat berkembangnya sel-sel kanker yang
sulit untuk disembuhkan. Hal ini menyebabkan si penderita kanker terlihat kurang
bergairah, berat badan berkurang dan harapan hidup menjadi lebih singkat.
Pengobatan kanker membutuhkan biaya yang
banyak, sehingga tidak semua kalangan dapat mengobati kanker dengan obat
modern, kemoterapi, atau pengobatan
lainnya. Untuk itu diperlukan alternatif pengobatan kanker dengan biaya murah
dan mudah didapat. Selain itu pengemasan yang instan dan menarik akan
menimbulkan efek positif dalam pengobatan kanker.
Saat
ini, beredar begitu banyak obat herbal yang dianggap memiliki khasiat
anti-kanker. Sehubungan dengan penggunaan obat herbal, ada beberapa orang yang
memilih mengkombinasikan penggunaan herbal dengan obat medis. Tetapi ada pula
yang merasa cemas mencoba pengobatan medis seperti operasi dan kemoterapi
sehingga memutuskan hanya menggunakan obat-obatan alami berupa herbal. Banyak
obat alternatif disekitar kita namun tidak diberdayakan dengan baik. Karena
minimnya pengetahuan dan sarana pendukung. Seperti halnya obat kanker yang satu
ini mudah didapat dan sering kita melalaikannya. Obat herbal tersebut adalah
daun sirsak.
Tanaman
sirsak merupakan salah satu jenis tanaman buah yang banyak tumbuh di pekarangan
rumah dan di ladang-ladang sampai ketinggian tempat kira-kira 1000 m dari
permukaan laut. Salah satunya di daerah Banyumas. Namun banyak masyarakat yang
belum tahu tentang manfaat dan kegunaan daun sirsak untuk kesehatan. Daun dari
tanaman ini dapat memerangi kanker secara langsung dan juga baik digunakan
sebagai komplementer (pelengkap) pengobatan konvensional. Herbal dapat
meningkatkan kekebalan, mengurangi efek samping atau komplikasi penyakit dan
pengobatannya serta meningkatkan kualitas hidup.
Pengobatan
secara alternatif akan lebih efektif jika mengkonsumsi herbal yang sinergis
sehingga saling melengkapi dalam membantu pengobatan.
Khasiat
Daun Sirsak melawan kanker dikarenakan senyawa aktifnya yaitu acetogenins.
Acetogenins hanya menyerang sel kanker dengan menghambat ATP (adenonsina
trifosfat) yang memberi energi pada sel kanker. Dampaknya mitosis atau
pembelahan sel kanker terhambat. Sel kanker membelah sangat cepat yakni setiap
2-5 jam, sedangkan sel normal 7-14 hari. Actogenins dalam daun sirsak
mengendalikan mitokondria yang overacting. Bila mitokondria normal, maka
pertumbuhan sel kanker dapat terkendali.
Dari
paparan di atas, khasiat Daun Sirsak jika digunakan secara sinergis akan
memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menggempur sel-sel kanker dan
mencegahnya untuk tumbuh kembali. Para pengguna daun sirsak melaporkan merasa panas di
seluruh tubuh selama beberapa hari pertama menggunakan herbal tersebut.
Obat
herbal sifatnya individual. Jadi efek dan khasiat yang dirasakan berbeda-beda
dari orang yang satu dengan yang lainnya. Setelah
memilih herbal yang paling tepat, konsumsilah teratur dan konsisten. Jangan
berharap kesembuhan dalam hitungan hari. Walau ada testimoni spektakuler yang
sembuh hanya dalam beberapa hari. Khasiat satu herbal belum tentu berlaku sama
bagi setiap orang. Dalam penyembuhan, herbal memperbaiki sistem metabolisme
tubuh secara keseluruhan. Dampaknya memerlukan waktu lebih lama dibandingkan
dengan obat-obatan konvensional.
C.
PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana cara memanfaatkan daun sirsak sebagai obat
kanker?
2.
Bagaimana pengemasan daun sirsak agar memiliki nilai jual
yang tinggi?
D.
TUJUAN
Dalam kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha. Sehingga dapat
memunculkan keinginan untuk memanfaatkan hasil alam yang ada disekitar,
terutama dalam pemanfaatan tanaman herbal daun sirsak untuk penyembuhan
penyakit kanker.
Selanjutnya
dalam kurun waktu satu tahun, mahasiswa sudah mampu mengembalikan modal usaha
sehingga satu tahun mendatang usahanya dapat berjalan dengan lancar dan
mendapat keuntungan setidaknya 20 % setiap bulan.
E.
LUARAN
YANG DIHARAPKAN
Hasil dari kegiatan ini mahasiswa dapat meningkatkan
kreativitas dalam berwirausaha yaitu menjual produk herbal ekonomis dengan
pengemasan yang lebih menarik. Selain itu mahasiswa dapat memanfaatkan hasil
alam sekitar.
F.
KEGUNAAN
Kegiatan
ini dapat berguna bagi mahasiswa untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
berwirausaha. Bagi masyarakat, kegiatan ini dapat meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam yang
ada untuk pengobatan kanker. Selain itu, usaha ini tidak membutuhkan modal yang
cukup besar sehingga distribusi dari produsen ke konsumen juga dapat berjalan
dengan lancar. Setelah kegiatan ini berlangsung, mahasiswa dapat melanjutkan
usaha ini secara mandiri sehingga mengurangi angka pengangguran yang cukup
tinggi.
G.
GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
Kondisi
masyarakat dalam sasaran kegiatan ini adalah masyarakat banyak yang belum mengetahui manfaat daun
sirsak sebagai obat kanker. Pengetahuan masyarakat sangat mnim tentang
banyaknya jenis obat herbal, sehingga ketersediaan sumberdaya alam seperti daun
sirsak tidak diberdayakan dengan baik.
Karena
minimya pengetahuan masyarakat tersebut, maka pangsa pasar tidak banyak yang
menyediakan dauan sirsak dalam kemasan yang menarik dan ekonomis.
Adapun
perhitungan analisis usaha kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1.
Break Event Point (BEP)
Break Event Point merupakan suatu nilai dimana hasil
penjualan produksi sama dengan biaya produksi sehingga pengeluaran sama dengan
pendapatan. Dengan demikian, pada saat itu pengusaha mengalami impas, tidak
untung dan tidak rugi.
Perhitungan BEP ini dipergunakan untuk menentukan batas
minimum volume penjualan agar suatu perusahaan tidak rugi. Selain itu, BEP
dapat dipakai untuk merencanakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan
sebagai pedoman dalam mengendalikan operasi yang sedang berjalan.
Untuk meenetukan BEP ada beberapa hal yang harus
diketahui yaitu biaya atau modal (baik itu modal tetap atau variabel), harga
jual, dan tingkat produksi. Selanjutnya BEP dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut:
a.
Biaya Tetap
sewa
tempat
meja
& kursi
kompor
wajan
tampi
baskom
pisau
penyaringan
Inkubator
fermentasi
Vacum Packing
|
Rp.
4.000.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 400.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 50.000,00
Rp.
1.000.000,00
Rp. 500.000,00 +
Rp.
7.100.000,00
|
b. Biaya Tidak Tetap
Daun sirsak
Plastic kemasan
transportasi
listrik & air
periklanan
ATK
lain-lain
|
Rp. 1.000.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 600.000,00
Rp. 200.000,00
Rp. 500.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 200.000,00 +
Rp. 2.800.000,00
|
b.
Pendapatan per bulan
·
@bungkus =
Rp. 10.000,00
·
1 hari ( 50 bungkus x Rp. 10.000,00) = Rp. 500.000,00
·
Per bulan ( Rp. 500.000,00 x 30 hari) = Rp. 15.000.000,00
·
Per tahun ( Rp. 15.000.000,00 x 12 bln) = Rp. 180.000.000,00
Dari
perhitungan tersebut, maka apabila mendapatkan pendapatan sebesar Rp 180.000.000,00
akan mendapatkan laba.
2.
Return Of Invesment (ROI)
Return Of Invesment merupakan nilai keuntungan yang
diperoleh pengusaha dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode
tertentu. Dengan analisis ROI, kita dapat mengukur sampai seberapa besar
kemampuan kita dalam mengembalikan modal yang telah ditanam. Dengan demikian
analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal. Pada
umumnya besar ROI ditentukan oleh:
ü Kemampuan
pengusaha dalam menghasilkan laba
ü Kemampuan
pengusaha dalam mengembalikan modal
ü Penggunaan
modal dari luar untuk memperbesar perusahaan.
3.
Benefit Cost Ratio (B/C)
Perhitungan ini lebih ditekankan pada kriteria-kriteria
investasi yang pengukurannya diarahkan pada usaha untuk memperbandingkan,
mengukur, serta menghitung tingkat keuntungan usaha perikanan. Dengan B/C ini
bisa dilihat kelayakan suatu usaha. Bila nilainya 1, berarti usaha tersebut
belum mendapatkan keuntungan sehingga perlu pembenahan. Semakin kecil nilai
ratio ini, semakin besar kemungkinan usaha mengalami kerugian.
nilai
tersebut berarti dengan modal Rp 9.900.000 diperoleh hasil penjualan sebesar 4 kali
H.
METODE
PELAKSANAAN
Penyusunan program ini menggunakan penelitian pustaka
atau study literatur. Penelitian pustaka adalah penelitian dengan
menggunakan literatur atau telaah kepustakaan dan mencari sumber-sumber informasi (literatur, internet,
dan hasil penelitian di lapangan) dan konsep-konsep masalah, kemudian
diusahakan jalan keluarnya.
Dalam
pelaksanaan program ini kami berusaha menciptakan ide-ide baru sebagai solusi
dari permasalahan-permasalahan di atas. Hal-hal yang kami perhatikan dalam
program ini adalah sebagai berikut:
1.
Studi literatur
Studi
literatur dengan mencari data atau studi pustaka sebagai bahan referensi untuk
melakukan usaha. Pencarian data yang dibutuhkan adalah seputar pemanfaatan daun
sirsak sebagai obat herbal.
2.
Perencanaan produk
Di pasaran dapat dilihat bahwa produk yang disenangi oleh
masyarakat pada umumnya berupa produk instan. Oleh karenanya itu penyajian obat
herbal ini di buat secara instant sehingga konsumen lebih mudah dalam
menikmatinya.
Proses penyajian daun sirsak sebagai obat herbal kanker
sebagai berikut:
1. Daun sirsak dipilih yang sudah tua karena kandungan
zat aktifnya lebih banyak
2. Kemudian daun sirsak yang sudah tua di iris
kecil-kecil, lalu di masukkan ke dalam inkubator untuk proses fermentasi
3. setelah dilakukan fermentasi kemudian daun sirsak
disangrai untuk proses lebih lanjut.
4. setelah melewati proses penyangraian daun sirsak yang
sudah kering kemudian ditumbuk sampai halus.
5. daun sirsak yang sudah halus kemudian di ayak untuk dikemas
menggunakan vacum packing dan dipasarkan.
3.
Perencanaan lokasi usaha
Lokasi yang tepat akan mempunyai pengaruh yang positif
bagi kelangsungan usaha. Oleh karena itu, dalam penentuan lokasi juga
dipertimbangkan hal-hal yang berdampak positif atau negatif. Selain itu juga
perlu dilihat prospek lokasi di masa yang akan datang. Lokasi yang akan
digunakan adalah lokasi yang banyak tersedia air, mudah dijangkau kendaraan,
mudah mendapatkan sarana dan prasarana budidaya ikan, dan dekat dengan
pemasaran, serta ada peluang kemungkinan untuk pengembangan usaha. Lokasi
tersebut diantaranya apotek, warung makan, dan
4.
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan meliputi:
a.
Penyediaan bahan baku.
b.
Pemilihan bahan baku
c.
Pengolahan bahan baku
d.
Pengemasan
e.
Pemasaran
JADWAL KEGIATAN
No.
|
Jenis Kegiatan
|
Bulan Ke-
|
|||||||||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Survei
lokasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pengumpulan
data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Perizinan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Persiapan
alat dan bahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Penyusunan
laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
I.
RANCANGAN BIAYA
1.
BIAYA HABIS PAKAI
|
||||
SPESIFIKASI
|
JUMLAH
|
SATUAN
|
HARGA @
|
JUMLAH BIAYA
|
Daun
sirsak
|
10
|
Kg
|
100000
|
1000000
|
Plastic
kemasan
|
40
|
bungkus
|
5000
|
200000
|
2.
BAHAN DAN ALAT
|
||||
sewa
tempat
|
1
|
rumah
|
4000000
|
4000000
|
meja
& kursi
|
2
|
unit
|
250000
|
500000
|
Kompor
|
1
|
unit
|
500000
|
500000
|
Wajan
|
2
|
buah
|
200000
|
400000
|
Tampi
|
5
|
buah
|
10000
|
50000
|
Baskom
|
2
|
buah
|
25000
|
50000
|
Pisau
|
5
|
buah
|
10000
|
50000
|
Penyaringan
|
2
|
buah
|
25000
|
50000
|
Inkubator
fermentasi
|
1
|
buah
|
1000000
|
1000000
|
Vacum
Packing
|
1
|
buah
|
500000
|
500000
|
3.
AKOMODASI
|
||||
Transportasi
|
2
|
motor
|
300000
|
600000
|
listrik
& air
|
1
|
|
200000
|
200000
|
Periklanan
|
100
|
buah
|
5000
|
500000
|
ATK
|
1
|
|
100000
|
100000
|
lain-lain
|
1
|
|
200000
|
200000
|
TOTAL BIAYA
|
|
|
|
9900000
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar