Kamis, 09 Mei 2013

Sembuhkan Penyakit Sendiri dengan Getar Saraf


Kuswanto Wijiadhi, Terapis
TELAPAK tangan Kuswanto nampak biasa saja dan seolah tidak memperlihatkan keistimewaan apapun. Namun setelah bekerja, tangan ini ternyata memiliki keistimewaan tersendiri dengan ketelatenannya. Pemilik nama lengkap Kuswanto Wijiadhi ini menyadari bahwa dalam telapak tangannya ini menyimpan energi yang dapat membantu penyembuhan beberapa penyakit.

Sejak tahun 1995 ia memahami bahwa telapak tangan manusia ternyata memunyai energi luar biasa. Apabila energi ini dirangsang bisa mendatangkan banyak manfaat untuk penyembuhan penyakit. Namun yang menjadi soal adalah bagaimana merangsang munculnya energi itu karena tidak semua orang dapat memahaminya meski sebenarnya mereka memiliki energi ini.

Awal mula kemampuan Kuswanto ini dimulai dengan beberapa penyakit yang dia idap dahulu. Karena beberapa sakit inilah, ia berusaha untuk mencari cara sendiri tanpa harus merepotkan orang lain. Maka, dia mencoba mencari tahu setiap sumber penyakit melalui coba-coba dan diselaraskan dengan teori getar saraf yang dipelajari dari buku.

"Saya baca buku tentang organ tubuh manusia, di dalamnya ada pengetahuan tentang titik-titik sumber datangnya penyakit. Dari situ saya berdoa agar kedua tangan saya ini bisa menyembuhkan penyakit sendiri dan nantinya bisa bermanfaat untuk orang lain," kata Kuswanto.

Banyak teori yang dijajalnya hingga beberapa penyakit pun dapat disembuhkannya sendiri melalui getar sarafnya. Setelah itu barulah berdatangan pasien yang ingin mencoba teori yang diterapkan Kuswanto. Satu per satu pasiennya pun sembuh. Mereka berasal dari kalangan dosen yang ada di ITB karena waktu itu Kuswanto masih bekerja di Bandung.

Meski telah banyak pasien yang menggunakan jasanya, namun ia tidak tertarik untuk mengomersialkan. Kata dia, menjadi terapis adalah kegiatan sosial yang dilakukannya untuk membantu banyak orang. Ia telah diberi kelebihan untuk bisa menyembuhkan penyakit melalui getar sarafnya, mengingat sejarah menjadi terapis merupakan ketidaksengajaan setelah ia bisa menyembuhkan penyakitnya sendiri.

Kuswanto mengatakan, agar penyakit dalam tubuh bisa sembuh yang terpenting adalah semangat yang berasal dari dalam diri pasien. Barulah energi dapat dirangsang untuk bentuk penyembuhan. (nurhayatipipit@gmail.com)



Kesibukan Itu Pengabdian Sosial

Background pendidikan bapak tiga anak ini bukanlah menjadi terapis, namun berasal dari jurusan teknik sipil. Sungguh berbeda jauh, namun Kuswanto tetap berusaha memanfaatkan pendidikannya ini. Menurutnya meski tidak menyelesaikan kursi sarjananya namun ia tetap mendapatkan banyak ilmu yang saat ini tinggal dinikmati.

Pria asal Karangnanas ini memandang pendidikan formal adalah sebuah usaha untuk membentuk kedewasaan seseorang. Banyak ilmu yang didapatnya di luar bangku kuliah yang mengantarkannya pada banyak kesibukan seperti saat ini.

Selain menjadi terapis, Kuswanto juga memiliki bisnis sendiri yang ada di Kalimantan yaitu perkebunan kelapa sawit, menjadi kontraktor, dan sebagai pemilik centra pembenihan ikan guramih. Kesibukannya saat ini tidak semata-mata untuk mendapat untung saja, namun kata dia juga sebagai bentuk pengabdian sosialnya kepada masyarakat. (fitri nurhayati)

 
Dipercaya sebagai Ahli Teknik Lapangan

MENJADI kepuasan tersendiri bagi Kuswanto Wijiadhi bisa ikut andil dalam pembuatan bangunan di Tanjung Priok. Karena sebagai seorang kontraktor, ia bisa mendatangkan sebuah inspirasi untuk mencipatakan bangunan yang kokoh di dalam laut.

Dia mengatakan, pekerjaan ini adalah menyambung beton yang ada di dalam laut sebagai landasan kapal laut. Ilmu yang didapatnya di bangku kuliah akhirnya bisa diterapkan dalam pekerjaan meski ia tak merampungkan gelar sarjananya.

"Meski tidak merampungkan kuliah namun saya bisa ikut andil dalam pembuatan bangunan ini. Ya kalau ada kesempatan si kepengin menyelesaikan sarjana lagi," kata Kuswanto.

Waktu itu, Kuswanto terpaksa harus pulang kampung karena ibunya meninggal dunia. Ia terpaksa harus menggantikan perannya untuk mengurus kedelapan adiknya. Namun tidak menjadi masalah dari bapak 12 bersaudara ini karena pengabdiannya tetap bisa tercurahkan untuk keluarga dan kini ia juga bisa memberi manfaat untuk banyak orang.

Jabatannya saat menggarap proyek di Tanjung Priuk tidak tanggung-tanggung karena ia dipercaya menjadi manager ahli teknik lapangan. Jabatan ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri karena jabatan ini sebelumnya diinginkan banyak orang. (fitri nurhayati)


BioFile:
Nama : Kuswanto Wijiadhi
Alamat : Karangnanas, Sokaraja
TTl : Banyumas, 27 Desember 1957
Profesi :
- Pemilik centra pembenihan ikan guramih
- Kontraktor
- Terapis
- Pemilik perkebunan kelapa sawit di Kalimantan
istri : Maryanti
anak :
- Togar Adhi Putranto
- Resti Wijayanti
- Bintang Adhi Prakosa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar