Kuswanto Wijiadhi, Terapis |
TELAPAK tangan
Kuswanto nampak biasa saja dan seolah tidak memperlihatkan keistimewaan apapun.
Namun setelah bekerja, tangan ini ternyata memiliki keistimewaan tersendiri
dengan ketelatenannya. Pemilik nama lengkap Kuswanto Wijiadhi ini menyadari
bahwa dalam telapak tangannya ini menyimpan energi yang dapat membantu
penyembuhan beberapa penyakit.
Sejak tahun 1995 ia
memahami bahwa telapak tangan manusia ternyata memunyai energi luar biasa.
Apabila energi ini dirangsang bisa mendatangkan banyak manfaat untuk
penyembuhan penyakit. Namun yang menjadi soal adalah bagaimana merangsang
munculnya energi itu karena tidak semua orang dapat memahaminya meski
sebenarnya mereka memiliki energi ini.
Awal mula kemampuan
Kuswanto ini dimulai dengan beberapa penyakit yang dia idap dahulu. Karena
beberapa sakit inilah, ia berusaha untuk mencari cara sendiri tanpa harus
merepotkan orang lain. Maka, dia mencoba mencari tahu setiap sumber penyakit
melalui coba-coba dan diselaraskan dengan teori getar saraf yang dipelajari dari
buku.
"Saya baca buku
tentang organ tubuh manusia, di dalamnya ada pengetahuan tentang titik-titik
sumber datangnya penyakit. Dari situ saya berdoa agar kedua tangan saya ini
bisa menyembuhkan penyakit sendiri dan nantinya bisa bermanfaat untuk orang lain,"
kata Kuswanto.
Banyak teori yang
dijajalnya hingga beberapa penyakit pun dapat disembuhkannya sendiri melalui
getar sarafnya. Setelah itu barulah berdatangan pasien yang ingin mencoba teori
yang diterapkan Kuswanto. Satu per satu pasiennya pun sembuh. Mereka berasal
dari kalangan dosen yang ada di ITB karena waktu itu Kuswanto masih bekerja di
Bandung.
Meski telah banyak
pasien yang menggunakan jasanya, namun ia tidak tertarik untuk mengomersialkan.
Kata dia, menjadi terapis adalah kegiatan sosial yang dilakukannya untuk
membantu banyak orang. Ia telah diberi kelebihan untuk bisa menyembuhkan
penyakit melalui getar sarafnya, mengingat sejarah menjadi terapis merupakan
ketidaksengajaan setelah ia bisa menyembuhkan penyakitnya sendiri.
Kuswanto mengatakan,
agar penyakit dalam tubuh bisa sembuh yang terpenting adalah semangat yang
berasal dari dalam diri pasien. Barulah energi dapat dirangsang untuk bentuk
penyembuhan. (nurhayatipipit@gmail.com)
Kesibukan Itu
Pengabdian Sosial
Background pendidikan bapak tiga
anak ini bukanlah menjadi terapis, namun berasal dari jurusan teknik sipil.
Sungguh berbeda jauh, namun Kuswanto tetap berusaha memanfaatkan pendidikannya
ini. Menurutnya meski tidak menyelesaikan kursi sarjananya namun ia tetap mendapatkan
banyak ilmu yang saat ini tinggal dinikmati.
Pria asal Karangnanas
ini memandang pendidikan formal adalah sebuah usaha untuk membentuk kedewasaan
seseorang. Banyak ilmu yang didapatnya di luar bangku kuliah yang
mengantarkannya pada banyak kesibukan seperti saat ini.
Selain menjadi
terapis, Kuswanto juga memiliki bisnis sendiri yang ada di Kalimantan yaitu
perkebunan kelapa sawit, menjadi kontraktor, dan sebagai pemilik centra
pembenihan ikan guramih. Kesibukannya saat ini tidak semata-mata untuk mendapat
untung saja, namun kata dia juga sebagai bentuk pengabdian sosialnya kepada
masyarakat. (fitri nurhayati)
Dipercaya sebagai
Ahli Teknik Lapangan
MENJADI kepuasan
tersendiri bagi Kuswanto Wijiadhi bisa ikut andil dalam pembuatan bangunan di
Tanjung Priok. Karena sebagai seorang kontraktor, ia bisa mendatangkan sebuah
inspirasi untuk mencipatakan bangunan yang kokoh di dalam laut.
Dia mengatakan, pekerjaan
ini adalah menyambung beton yang ada di dalam laut sebagai landasan kapal laut.
Ilmu yang didapatnya di bangku kuliah akhirnya bisa diterapkan dalam pekerjaan
meski ia tak merampungkan gelar sarjananya.
"Meski tidak
merampungkan kuliah namun saya bisa ikut andil dalam pembuatan bangunan ini. Ya
kalau ada kesempatan si kepengin menyelesaikan sarjana lagi," kata
Kuswanto.
Waktu itu, Kuswanto
terpaksa harus pulang kampung karena ibunya meninggal dunia. Ia terpaksa harus
menggantikan perannya untuk mengurus kedelapan adiknya. Namun tidak menjadi
masalah dari bapak 12 bersaudara ini karena pengabdiannya tetap bisa
tercurahkan untuk keluarga dan kini ia juga bisa memberi manfaat untuk banyak
orang.
Jabatannya saat
menggarap proyek di Tanjung Priuk tidak tanggung-tanggung karena ia dipercaya
menjadi manager ahli teknik lapangan. Jabatan ini tentu menjadi kebanggaan
tersendiri karena jabatan ini sebelumnya diinginkan banyak orang. (fitri
nurhayati)
BioFile:
Nama : Kuswanto
Wijiadhi
Alamat : Karangnanas,
Sokaraja
TTl : Banyumas, 27
Desember 1957
Profesi :
- Pemilik centra
pembenihan ikan guramih
- Kontraktor
- Terapis
- Pemilik perkebunan
kelapa sawit di Kalimantan
istri : Maryanti
anak :
- Togar Adhi Putranto
- Resti Wijayanti
- Bintang Adhi
Prakosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar