Kamis, 23 Mei 2013

Ora Utang Ya Ora Duwe Modal


Figur bisnis
Budiarto, Suplayer bumbu dapur


SEBAGIAN orang takut untuk mendapatkan modal usaha dengan cara berhutang. Apalagi harus berhubungan langsung dengan bank. Ada yang menganggap prosesnya sulit, berbelit, dan bunganya tinggi.

Berbeda dengan Sri Budiarto, suplayer bumbu dapur di Purwokerto. Ia meyakini, bahwa dengan cara berhutang kita bisa mendapatkan modal sesuai kebutuhan. Tak perlu ada ketakutan, yang penting yakin dan tetap usaha.

Budiarto memantapkan hati memilih cara ini setelah mendapat nasihat dari sang ibu. Waktu itu, ia membutuhkan banyak modal setelah kiosnya kebakaran pada tahun 2008. Dari musibah ini, ia tidak bisa memulai usaha lagi karena tak memunyai kios dan stok barangnya juga ikut ludes.

"Ora utang ya ora due modal. Jadi saya mencoba berhubungan dengan bank untuk penambahan stok dan membeli kios baru. Waktu saya sedang butuh banyak uang dalam waktu dekat, paling yang bisa ngasih pinjaman ya bank," kata Budiarto.

Ada beberapa bank yang didatangi, meski begitu tidak semuanya dapat memenuhi permintaannya untuk berhutang. Hingga usaha ini terus dilakukan pada akhirnya ia berhasil meminjam modal Rp 250 juta. Tentu jumlah ini tidak sedikit, namun ia meyakini pasti bisa mengembalikan.

Baginya, apabila ada usaha, pasti pendapatan akan terus masuk untuk bisa menutupi kredit. Menurut Budiarto, pengusaha harus bisa mengambil risiko, satu diantaranya dengan memilih cara ini. Namun jangan asal pilih, kata dia karena harus selektif.

Ia merasakan bank yang memberikan pinjaman modal kepadanya saat ini memberikan layanan cepat, sehingga modal bisa langsung terpenuhi, bersifat ngemong atau membimbing, dan ngewongke atau memberikan perhatian kepada debiturnya.

Setelah hutangnya lunas, ia akan kembali melakukan pinjaman, bahkan kalau diperbolehkan dalam jumlah yang lebih besar. Ia tak lagi takut berhubungan dengan bank untuk pengembangan usaha. (fitri nurhayati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar