Figur bisnis
Budiarto, Suplayer bumbu dapur
|
SEBAGIAN orang takut
untuk mendapatkan modal usaha dengan cara berhutang. Apalagi harus berhubungan
langsung dengan bank. Ada yang menganggap prosesnya sulit, berbelit, dan
bunganya tinggi.
Berbeda dengan Sri
Budiarto, suplayer bumbu dapur di Purwokerto. Ia meyakini, bahwa dengan cara
berhutang kita bisa mendapatkan modal sesuai kebutuhan. Tak perlu ada
ketakutan, yang penting yakin dan tetap usaha.
Budiarto memantapkan
hati memilih cara ini setelah mendapat nasihat dari sang ibu. Waktu itu, ia
membutuhkan banyak modal setelah kiosnya kebakaran pada tahun 2008. Dari
musibah ini, ia tidak bisa memulai usaha lagi karena tak memunyai kios dan stok
barangnya juga ikut ludes.
"Ora utang ya
ora due modal. Jadi saya mencoba berhubungan dengan bank untuk penambahan
stok dan membeli kios baru. Waktu saya sedang butuh banyak uang dalam waktu
dekat, paling yang bisa ngasih pinjaman ya bank," kata Budiarto.
Ada beberapa bank
yang didatangi, meski begitu tidak semuanya dapat memenuhi permintaannya untuk
berhutang. Hingga usaha ini terus dilakukan pada akhirnya ia berhasil meminjam
modal Rp 250 juta. Tentu jumlah ini tidak sedikit, namun ia meyakini pasti bisa
mengembalikan.
Baginya, apabila ada
usaha, pasti pendapatan akan terus masuk untuk bisa menutupi kredit. Menurut
Budiarto, pengusaha harus bisa mengambil risiko, satu diantaranya dengan
memilih cara ini. Namun jangan asal pilih, kata dia karena harus selektif.
Ia merasakan bank
yang memberikan pinjaman modal kepadanya saat ini memberikan layanan cepat,
sehingga modal bisa langsung terpenuhi, bersifat ngemong atau membimbing, dan ngewongke
atau memberikan perhatian kepada debiturnya.
Setelah hutangnya
lunas, ia akan kembali melakukan pinjaman, bahkan kalau diperbolehkan dalam
jumlah yang lebih besar. Ia tak lagi takut berhubungan dengan bank untuk
pengembangan usaha. (fitri nurhayati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar