Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) banyak mendapat kecaman dari berbagai kalangan. Naiknya harga yang akan dimulai pada (1/4) mendatang memicu peningkatan permintaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU) akan BBM di Kabupaten Banyumas.
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas memprediksi permintaan BBM akan melonjak pada H-3.
Seperti yang dikatakan Anas Pribadi SE, Ketua Hiswana Migas, Selasa (20/3) bahwa sementara ini tidak ada penambahan jumlah BBM di setiap SPBU. Namun yang terjadi memang permintaan dari SPBU bertambah. Ia mengatakan kemungkinan permintaan akan melonjak tiga hari menjelang kenaikan.
Untuk mengatasi lonjakan tersebut, pihaknya berusaha menerapkan Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2012 tentang harga jual eceran dan konsumen pengguna jenis BBM.
"Dalam mengantisipasi kekurangan stok BBM kami menerapkan Perpres tentang pembatasan permintaan bagi para pengecer seperti petani, nelayan dan usaha kecil lain harus meminta rekomendasi dari instansi terkait.Bagi yang tidak mempunyai surat rekomendasi maka tidak akan dilayani," ujar Anas.
Namun surat rekomendasi itu tidak perlu dibuat lagi bagi para pengusaha kecil yang sebelumnya sudah mempunyai surat rekomendasi.
Saat ini dari 78 SPBU yang tergabung dalam HISWANA MIGAS rata-rata permintaan BBM mencapai 40 liter untuk setiap pembelian.
"Sejauh ini tidak terjadi kekurangan BBM di Banyumas, kalaupun ada SPBU yang kehabisan BBM itu dimungkinkan karena pengisian yang terlambat" kata Heru Listianto, Ketua Bidang SPBU Hiswana Migas Banyumas.
Pengecer harus menunjukkan surat rekomendasi dari instansi terkait untuk dapat mengisi BBM, itupun hanya berlaku di satu SPBU saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar