Pembangunan yang baru rencana itu akan mempermudah mobilitas masyarakat dalam melakukan usaha. Seperti yang disampaikan Rachmat Imanda SE Ak, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Purwokerto bahwa pihaknya sangat menyambut hangat rencana tersebut. Ia berharap pembangunan benar-benar akan terlaksana sehingga pengusaha muda bisa go national dalam mengembangkan usahanya.
Tidak hanya mempermudah dalam akses lalulintas, pembangunan tersebut akan mengefektifkan waktu perjalanan para pengusaha. Jembatan itu akan mempermudah perhubungan, terlebih dengan rencana dibukanya bandara komersil di Purbalingga. Pihaknya dapat menjalin hubungan dengan para pengusaha lain di luar kota.
“Yang tadinya harus menempuh waktu lima jam untuk sampai di luar kota, dengan dibukanya jembatan dan bandara maka hanya butuh waktu satu jam untuk sampai tujuan,” ujarnya, Selasa (6/3).
Pria yang akrab disapa Imanda ini memandang bahwa para pengusaha juga membutuhkan bandara komersial. Apabila benar-benar dilakukan akan banyak program yang dilakukan para pengusaha. Mulai dari seminar, usaha, tamu luar kota, pejabat, bahkan investor berdatangan ke Banyumas.
Rencana dari HIPMI akan membuka jaringan sebanyak mungkin hingga tingkat nasional. Dari asosiasi ini lebih banyak melakukan edukasi sehingga dapat menangkap peluang usaha lebih luas.
Selama ini jalur lalulintas yang cukup jauh sehingga membutuhkan waktu lama menjadi kendala dalam membuka jaringan dengan dunia luar. Dengan dibukanya jembatan dan bandara komersil, ia memprediksi Banyumas akan berdatangan para investor baik dari luar maupun investor domestik. Mengingat potensi Banyumas yang saat ini terkenal dengan kota jasa.
Sambutan dibangunnya jembatan Linggamas juga dilontarkan Rini, karyawan CV. Adhi Wijaya Purwokerto. Ia berharap rencana tersebut akan mendatangkan manfaat bagi khalayak umum. Namun ia belum yakin apabila pembangunan itu baru sekedar rencana.
“Terkadang yang disayangkan pembangunan akhirnya mangkrak, tidak ada perawatan,” ujar Rini.
Pembangunan yang memakan biaya tidak sedikit hanya digencarkan saat awal-awal saja, sesudahnya dibiarkan begitu saja tanpa ada perawatan. Meskipun manfaatnya akan memperlancar arus transportasi.
Keraguan juga dilontarkan Hadi Waluyo, pemilik CV Dwi Tunggal Jaya Purwokerto, ia tidak yakin dengan rencana pembangunan tersebut. Pria yang bergabung dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ini tidak percaya dengan rencana besar pemerintah. Menurutnya pemerintah tidak mampu untuk membangun jembatan Linggamas, terlebih dengan membuka bandara komersil seperti yang diisukan.
“Tidak usah muluk-muluk yang penting sekarang merdeka, dapat hidup sejahtera,” ujar Hadi.
saya boleh minta kontak HIPMI Purwokerto?
BalasHapus