BANYAK orang yang
mengagungkan jabatan, gelar, harta berlimpah, dan status sosial yang tinggi di
masyarakat. Namun hal ini tak berlaku bagi Anjar Nugroho.
Meski saat ini menjabat
sebagai Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) namun ia tak
bangga dengan hal itu. Baginya jabatan yang dinikmati hanya sebatas tugas dan
perintah dari atasan yang harus dilakukannya.
Saat bercerita tentang
pengalaman hidup, pria yang fokus bekerja di bidang kemahasiswaan dan alumni
ini sebenarnya menyimpan satu kisah yang membanggakan dirinya.
Semasa kuliah Anjar
pernah menyicipi perjuangan mahasiswa dalam revolusi 1998. Waktu itu mahasiswa
menjadi moncong dalam perubahan kondisi negara. Dirinya ikut turun ke jalan
meneriakkan perjuangan masyarakat yang sampai saat ini masih terlintas jelas di
benaknya.
"Revolusi di
Indonesia hanya berlangsung dua kali yaitu era '66 dan 98. Tak sia-sia saya
menjadi saksi hidup dalam perjuangan revolusi 1998," kata Anjar sambil
mengenang masa kejayaannya menjadi mahasiswa.
Semangat juang berkobar
di dadanya demi revolusi terhadap negeri, bahkan hingga ia harus mengorbankan
waktu kuliahnya. Terbukti ia menyelesaikan studi strata 1 hingga lima tahun.
Memang tak mengherankan
bagi sebagian mahasiswa yang menjadi aktivis kampus untuk sedikit merelakan
waktu kuliah demi kepuasan terhadap hasil perjuangan.
Kesungguhannya menjadi
aktivis mengantarkannya pada gerbang sukses yang dinikmatinya saat ini. Uniknya
dari berbagai organisasi yang ditekuni, semuanya fokus pada organisasi
kemuhammadiyahan.
Menurutnya aktivitas di
Muhammadiyah dapat dijadikan acuan dalam melakukan aksi konkrit untuk menyikapi
kondisi sosial di masyakat. Banyak sumbangsih berupa pemikiran kritis yang
diberikannya.
Hingga ia menemukan
manfaat yang dapat dipetiknya selama menjadi aktivis.
"Hal terpenting
dalam hidup berorganisasi adalah kekuatan jaringan dan pertemanan. Jadi bisa
mengenal teman tidak hanya itu-itu saja. Selain itu dengan sendirinya akan
tercipta karakter kepemimpinan dan kemampuan dalam managerial," kata
Anjar.
Dengan banyaknya
jaringan yang terjalin hingga kini Anjar sangat familiar dikenal masyarakat
secara umum. Selain sebagai tokoh pendidikan ia juga tetap menyandang label
aktivis.
Manfaat itulah yang
diterapkannya hingga saat ini ia duduk di kursi empuk, ruang ber-AC sebagai
wakil rektor. (nurhayatipipit@gmail.com)
Mimpi Selanjutnya Jadi
Profesor
ORANG yang selalu ingin
maju tak akan pernah puas dengan hasil yang didapat. Sama halnya dengan pria
berkacamata ini. Setelah sukses menyandang profesi sebagai dosen, kemudian
Dekan Fakultas, dan kini menjadi wakil rektor Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Meski sukses telah
diraihnya namun ia masih tetap ingin melanjutkan perjuangannya menuntut ilmu
hingga jenjang yang paling tinggi sekalipun.
Ada mimpi yang belum
dapat diwujudkannya saat ini, bahkan bisa dibilang nyaris tak akan terwujud.
"Dulu pengin jadi
guru besar dan menyandang gelar profesor di usia 40 tahun. Tapi sekarang usia
sudah mendekati 40 tahun belum mulai kuliah strata tiga. Tapi tak masalah masih
ada kesempatan meskipun molor sedikit dari harapan sebelumnya," ujar Anjar
dengan penuh harap.
Baginya mendapat gelar
tinggi memang membanggakan terutama bagi dirinya dan keluarga. Terlebih bagi
istri yang telah memberinya banyak waktu dan ruang untuk terus berkarya. Namun
yang lebih penting lagi adalah ketika ilmu yang didapatkan semakin menguatkan
ideologi yang dipegangnya selama ini.
Kelak ia ingin memerdalam
kajian islam yang berbasis metodologi kritis. Hal itu datang dari panggilan
hati melihat kondisi masyarakat islam yang saat ini menjadi konsumen dalam
pangsa pasar ekonomi, menjadi komoditas politik, dan banyak terpengaruh oleh
budaya barat.
Anjar sangat memegang
teguh ideologi islam sehingga apabila berkesempatan menyicipi studi yang lebih
tinggi, ia akan melakukan penelitian tentang ideologi gerakan islam. Tak
tanggung-tanggung harapannya ini ingin diwujudkan dengan berkuliah strata tiga
di Utrecht, Belanda. Namun banyak persiapan yang belum digolkan karena
kesibukannya saat ini yang sedang menduduki jabatan penting di UMP. (fitri
nurhayati)
Islam Bukan Sebatas
Agama Akhirat
PEMIKIRAN Anjar tak
sebatas pada perkembangan islam di Indonesia. Namun bapak tiga anak ini
berusaha ikut berperan melakukan revolusi terhadap kondisi islam saat ini.
Banyak ide yang muncul
dalam benaknya kemudian dituangkan dalam buku yang mengupas polemik tentang
pergerakan islam. Awalnya ide itu muncul dari beberapa tokoh pemikir dunia yang
sangat dikaguminya yang sangat berperan dalam revolusi islam.
Faizul Rahman merupakan
satu nama yang telah memengaruhi pikirannya bagaimana membuat pemikiran islam
lebih kontekstual. Sedangkan nama lain yang menginspirasinya adalah Ali Syariati.
Menurutnya cara pandang tokoh ini tidak melihat islam sebagai agama akhirat
namun juga sebagai agama dunia.
"Artinya agama
bukanlah orientasi untuk mengejar akhirat semata namun menjadi pegangan hidup
selama manusia ada di dunia," kata Anjar.
Tokoh lain yang menjadi
inspirasi pemikirannya adalah Hasan Hanafi. Hasan telah membukakan matanya
tentang islam dan barat. Sehingga dosen FAI ini menganggap bahwa pemikiran
barat harus dilawan. (pit)
BioProfil
Nama : Anjar Nugroho SAg MSi
Ttl : Demak, 8 Oktober 1975
Alamat : Griya Tegalsari Indah, Jalan Paguyuban III Blok D4 Nomor 7, Kembaran, Banyumas
Profesi :
1. Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Muhammadiyah Purwokerto tahun 2011-sekarang
2. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto tahun 2009-sekarang
3. Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto tahun 2004-sekarang
Istri : Ummi Musyahidah
Pengalaman organisasi:
1. 2010-sekarang anggota majelis pendidikan kader PWM Jawa Tengah
2. 2010-sekarang wakil ketua pimpinan daerah muhammadiyah banyumas
3. 2005-2010 ketua majelis tarjih dan tajdid PDM banyumas
Nama : Anjar Nugroho SAg MSi
Ttl : Demak, 8 Oktober 1975
Alamat : Griya Tegalsari Indah, Jalan Paguyuban III Blok D4 Nomor 7, Kembaran, Banyumas
Profesi :
1. Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Muhammadiyah Purwokerto tahun 2011-sekarang
2. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto tahun 2009-sekarang
3. Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto tahun 2004-sekarang
Istri : Ummi Musyahidah
Pengalaman organisasi:
1. 2010-sekarang anggota majelis pendidikan kader PWM Jawa Tengah
2. 2010-sekarang wakil ketua pimpinan daerah muhammadiyah banyumas
3. 2005-2010 ketua majelis tarjih dan tajdid PDM banyumas
Penghargaan
:
2006 Wisudawan terbaik magister Studi islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2006 Penulis jurnal ilmiah terbaik kategori hukum islam dosen PTAIS se-Indonesia
2006 Wisudawan terbaik magister Studi islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2006 Penulis jurnal ilmiah terbaik kategori hukum islam dosen PTAIS se-Indonesia
Tokoh akhir pekan/SatelitPost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar