Judul buku
|
:
|
Akar-akar Ideologi: Pengantar kajian ideologi dari Plato hingga
Bourdieu
|
Penulis
|
:
|
Bagus Takwin
|
Penerbit
|
:
|
Jalasutra
|
Tahun terbit
|
:
|
2003
|
Tebal buku
|
:
|
136 halaman
|
Jika
kita menanyakan apa itu ideologi, maka jawaban umum yang didapat biasanya merujuk
pada pengertian ideologi sebagai ‘isme’ atau aliran politik. Seperti sosialisme,
komunisme, liberalisme, dan konservatisme. Dalam buku Akar-akar Ideologi,
penulis menilai hal ini sangat umum terjadi di Indonesia. Sehingga pengertian
dan realitas ideologi yang jauh lebih luas menjadi tidak dikenali.
Dalam
buku ini, penulis menjelaskan pengertian ideologi ditinjau dari pendekatan
aliran. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bagaimana dan darimana manusia
mendapatkan pengetahuan. Maka ideologi dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai seperangkat
nilai dan aturan tentang kebenaran alamiah serta universal, sehingga menjadi
rujukan bagi tingkah laku manusia. Lain halnya dengan ideologi sebagai studi
yang mengkaji ide-ide manusia dari pengalaman hingga membentuk kesadaran yang
mempengaruhi tingkah laku.
Ada
empat pengertian ideologi dari beberapa tokoh yang dikemas dalam buku ini.
Keempatnya menunjukkan bahwa ideologi sebagai konstruksi linguistik. Pertama, menurut
Condilac dan De Tracy bahwa ideologi sebagai suatu ilmu tentang ide-ide. Makna
ini berambisi untuk memisahkan pengetahuan dari metafisika dan agama serta
kepercayaan-kepercayaan lainnya.
Kedua,
menurut Marx dan beberapa penerusnya bahwa ideologi sebagai kesadaran palsu.
Sehingga menyebabkan manusia mengalami distorsi dalam menangkap dan memahami
realitas. Ketiga, menurut Althuser dan Bourdieu bahwa ideologi sebagai suatu
ketidaksadaran yang tertanam pada diri manusia. Hal ini sebagai akibat dari
adanya berbagai struktur pemikiran. Keempat, dikemukakan Voloshinov bahwa ideologi
melalui proses semiotik sehingga mempengaruhi bahasa dan kesadaran manusia.
Sedang menurut Barthes ideologi dibentuk oleh proses pemaknaan tanda yang
dibekukan.
Penulis
mencoba mencari akar-akar ideologi dimulai dari pemikiran filsuf Yunani yang
terkenal dengan konsep ‘dunia idea’. Pembaca diajak melihat bagaimana kaitan
konsep ideologi yang berkembang hingga awal abad ke-21 dengan pemikiran
tokoh-tokoh seperti Plato, Machiavelli, Bacon, Auguste Comte, dan De Tracy. Dari
konsep tokoh-tokoh itu kemudian penulis membandingkan dengan pemikiran Hegel dan Marx.
Kajian
ideologi menjadi populer pada pemikiran Marx. Setelah itu bermunculan banyak
kajian ideologi, baik dari para pengikut Marx maupun para penentangnya. Dalam
buku ini uraian pemikiran ideologi dari Marx dan penerusnya mendapat porsi yang
besar karena penjelasan tentang ideologi memang paling banyak dikemukakan oleh
kaum Marxis dan Neomarxis.
Plato
tidak secara tersurat bicara tentang ideologi. Meski pemikirannya yang
berkaitan dengan pembebasan jiwa manusia bisa disetarakan dengan konsep
ideologi dari beberapa tokoh sesudahnya. Kritik Marx terhadap ideologi sebagai
kesadaran palsu, contohnya apabila diterapkan secara konsisten menggugat pula
konsep ‘dunia idea’ dari Plato.
Buku
ini memberikan kemudahan bagi pembaca yang ingin mengenal lebih mendalam
tentang konsep ideologi secara cepat. Selain bahasanya yang mudah dipahami,
penulis juga menyajikannya dengan padat dan sistematis. Setelah membaca buku
ini dapat diperoleh gambaran umum tentang peta pemikiran ideologi. Namun, yang
menjadi kelemahan, buku ini tidak menyajikan isi secara terperinci dan
menyeluruh. Di dalamnya hanya ada cuplikan dari ragam dinamika pemikiran para
tokoh. Sehingga tidak dapat dijadikan dasar kerangka berpikir tentang ideologi.
Maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif pembaca harus mencari
studi literatur lain yang lebih luas dan mendalam. (*)
oleh Fitri Nurhayati, S.Pd
Alumni SM-3T Angkatan 3
sedang menyelesaikan Program PPG SM-3T di Universitas Negeri
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar