Pura Penataran Luhur, Tanah Lot. Foto: Eko Rizqa |
Rasanya
tak lengkap kalau tidak mengabadikan dalam bentuk foto. Dilihat dari sudut
manapun Tanah Lot nampak indah, apalagi langsung dinikmati oleh indera
penglihatan. Waktu liburan semacam ini lebih berkualitas kalau dinikmati
bersama rombongan, meski durasi yang disediakan oleh tour leader hanya
satu jam saja. Maka, tak boleh menyiakan waktu sedikit pun untuk menghirup
sejuknya Tanah Lot.
Tanah Lot, Bali. Foto: Eko Rizqa |
Menurut
legenda, Pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa.
Dilansir dari wikipedia.org brahmana itu bernama Danghyang Nirartha. Ia
berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu. Saat itu,
penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri pada sang brahmana
karena semua pengikutnya mulai mengikuti pendatang itu. Sang penguasa kemudian
menyuruh Danghyang meninggalkan Tanah Lot.
Brahmana
bersedia meninggalkan Tanah Lot dengan mengajukan satu syarat. Bli Sanding, Tour
Leader kami mengatakan, sang Brahmana meminta untuk memindahkan bongkahan
batu ke tengah pantai, bukan ke tengah laut dan membangun Pura di sana. Ia juga
mengubah selendangnya menjadi ular hitam dan putih sebagai penjaga Pura. Sang
penguasa akhirnya memenuhi permintaan brahmana. Hingga saat ini ular itu masih
hidup dan dianggap sebagai ular suci. Secara ilmiah, ular ini termasuk jenis
ular laut dengan ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warnanya berbelang
kuning dan mempunyai racun yang tiga kali lebih kuat dari ular kobra.
Menuju pintu keluar. Foto: Eko Rizqa |
Terlepas
dari sejarah dan kepercayaan masyarakat setempat, para wisatawan tetap
menikmati keindahan Tanah Lot. Apalagi saat mengabadikan lukisan batu dan Pura yang
telah mengalami abrasi. Bentuknya menjadi unik dan menarik untuk menjadi background
foto. Dulunya, wisatawan bisa menyeberang hingga ke Pura dengan berjalanan
kaki, namun belakangan sudah tidak diizinkan karena ombak yang besar.
Sebagai
bentuk pengamanan, pemerintah Bali melalui proyek pengamanan daerah pantai Bali
memasang tetrapod sebagai pemecah gelombang dan untuk memperkuat tebing
di sekeliling Pura berupa batu karang buatan. Daerah di sekitar Tanah Lot juga
ditata, mengingat tempat ini telah menjadi destinasi utama saat wisatawan
bertandang ke Bali.
Siang
hari, penguapan disini semakin tinggi dan Tanah Lot menjadi panas. Pada
saat-saat seperti ini beberapa tempat akan menjadi pilihan tepat untuk
berteduh. Membayangkan sebuah taman dengan tumbuhan yang rindang serta udara
sejuk. Ternyata suasana seperti itu pun dapat dijumpai sebelum pintu keluar di
objek wisata ini. (*)
::
Berwisata ke Bali sekaligus reportase untuk konsumsi pribadi sungguh menarik.
Tanah Lot, 5-9 Desember 2015.
Ingin bermain Judi Online dengan Aman dan Nyaman?
BalasHapusSegera bergabung bersama S128Cash Situs Judi Online Terbaik dan Teraman di Indonesia.
Isi waktu luang Anda bersama kami dan Raih kemenangan Anda hingga mendapatkan Bonus-bonus menarik yang tersedia, seperti :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Hanya dengan minimal modal Rp 25.000,- Anda sudah bisa memainkan semua permainan yang tersedia, yaitu :
- Sportsbook
- Live Casino
- Sabung Ayam Online
- IDN Poker
- Slot Games Online
- Tembak Ikan Online
- Klik4D
Apalagi yang Anda tunggu? Segera daftarkan diri Anda bersama kami dan jangan lupa mengajak teman Anda bergabung, karena Anda bisa mendapatkan bonus yang berlimpah !!
Hubungi kami :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Judi Bola Online Terpercaya