Senin, 16 Desember 2013

Internet, Belajar Jadi Menyenangkan


Seperti Terbang Keluar Angkasa
TANPA berkedip, mata lugu itu menatap ke arah layar yang tersorot dengan jelas pada tembok di samping papan tulis. Seolah mata itu berbicara tentang keheranan yang tidak pernah jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bumi dengan mudah diputar, diperbesar, atau pun diperkecil hanya dengan mengeklik atau mengarahkan mouse saja. Pembelajaran menggunakan layar LCD ini telah menghipnotis siswa kelas XII IPS 2 yang saat itu sedang mendapat materi Penginderaan Jauh mata pelajaran Geografi.
Saya sebagai guru yang mengampu mata pelajaran itu merasakan sedikit kepuasan karena semua siswa memperhatikan. Kalau pun ada suara hanya kekaguman mereka dengan Google Earth, aplikasi yang saya gunakan. Tiga jam pelajaran di dalam kelas sungguh rasanya sangat sebentar, apalagi melihat siswa yang mengangguk tanda memahami materi yang saya ajarkan.
Melalui aplikasi ini mereka bisa melihat permukaan bumi atau fenomena geosfer tanpa bersentuhan langsung dengan objek yang dikaji. Tak sedikit dari mereka yang request untuk menampilkan tempat tinggal mereka, objek wisata di Flores, dan jalan-jalan yang sering mereka lewati. Awalnya saya hanya menampilkan lokasi sekolah mereka yang nampak jelas pada citra dari aplikasi yang seolah membawa kami terbang ke luar angkasa. Tanpa menjelaskan lebih panjang para siswa sudah langsung paham tentang cara kerja aplikasi ini.

Ketagihan Berselancar Pakai Google Earth
Seorang siswa, Maria Yuniberta Dede mencoba langsung penggunaan Google Earth untuk mencari lokasi yang dia inginkan. Yein, panggilan akrabnya, awalnya terbata-bata saat menggerakkan mouse untuk melakukan pencarian lokasi. Meski begitu ia tetap melanjutkan pencarian bahkan hingga zoom yang sangat besar. Nampak jelas permukaan bumi yang ingin dicarinya.
“Wah ini Soa, ini bandaranya, ini jalannya,” ujarnya kegirangan. Begitu juga dengan teman sekelasnya yang ikut kegirangan menyaksikan permukaan bumi dari sorot LCD pada tembok. Bahkan beberapa siswa lain pun terus meminta Yein untuk melanjutkan pencarian daerah lain yang sering mereka kunjungi.
Program globe virtual buatan Keyhole, Inc ini juga memudahkan saya memberikan contoh fenomena geosfer yang saya ajarkan. Selain memahami materi, pembelajaran menggunakan Google Earth juga mengasyikkan bagi siswa.
Maria Yuniberta Dede sedang mencoba program Google Earth
Belajar Geografi di dalam kelas selama tiga jam biasanya membuat siswa mengantuk atau sesekali pasti ada yang izin keluar kelas. Namun saat pembelajaran menggunakan LCD saya tidak pernah menjumpai siswa izin keluar kelas atau bahkan sampai terkantuk-kantuk. Tanpa menunggu perintah, mereka juga mencatat materi ajar yang saya sampaikan. Sebenarnya materi ini bisa saya photo copy, namun dengan tujuan mendapat manfaat yang berlipat, saya enggan memberikan print outnya. Dengan menulis, siswa telah melakukan aktivitas membaca, menulis, dan memahami sehingga materi yang saya ajarkan akan lebih melekat dalam ingatan mereka. Alhasil siswa sangat berantusias untuk memahami materi ini.
Terbukti pada pertemuan berikutnya mereka sudah duduk rapi di dalam kelas menunggu saya datang. Tidak hanya mereka yang duduk rapi namun LCD juga sudah terpasang dan siap untuk saya gunakan. Padahal saya tidak menginstruksikan seorang siswa pun untuk menyiapkan media elektronik ini, bahkan masuk kelas pun saya tidak membawa laptop.
“Ibu guru kemarin kan belum lihat desa saya di Google Earth, jadi sekarang kita lihat ya bu,” kata Leonardus Rohendra, siswa yang biasa izin keluar kelas saat pembelajaran berlangsung. Kalau sudah begini tak ada pilihan lagi selain mengikuti kemauan mereka untuk menerapkan pembelajaran elektronik.

E-learning Mempermudah Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan teknologi sangat membantu guru untuk mentransfer ilmu kepada siswa. Apalagi belakang ini sedang gencar penerapan Kurikulum 2013 yang mengharuskan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Meski kurikulum ini belum sampai di daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Terpencil) tempat saya mengajar, namun siswa harus dibiasakan untuk mengenal teknologi atau media pembelajaran elektronik. Apalagi untuk jenjang SMA yang tidak lama lagi akan memasuki bangku kuliah.
Sebagai guru SM-3T (Sarjana Mendidik di daerah 3T) SMA S Kejora Riung, Nusa Tenggara Timur yang notabene masih belum familiar dengan teknologi, saya membiasakan diri untuk menerapkan pembelajaran elektronik. Tidak melulu harus dikonekkan dengan internet, namun terkadang saya hanya menampilkan gambar atau video yang berkaitan dengan materi ajar.
Beberapa sekolah di Pulau Flores ini sudah mempunyai fasilitas pembelajaran elektronik yang terbilang lengkap. Hanya saja sumber daya manusia dalam hal ini tenaga pengajarnya yang masih enggan memanfaatkannya. Dengan alasan belum menguasai teknologi, waktu yang terbatas untuk menyusun bahan ajar, atau alasan lain yang sering saya dengar. Padahal pembelajaran elektronik cukup simple dan mudah, terlebih untuk pelajaran tertentu yang sering menjadi momok tersendiri bagi siswa.
Guru hendaknya meng-update perkembangan teknologi yang terus berkembang terutama untuk pembelajaran baik di dalam maupun luar kelas. Dampak kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap dunia pendidikan semakin terasa. Bahkan saat ini hampir semua aspek kehidupan manusia tidak luput dari peranan TIK. Oleh karena itu guru harus mampu menjembatani siswa dalam mengikuti perkembangan teknologi dengan memanfaatkan pembelajaran, baik sebagai alat maupun media pembelajaran.


16 komentar:

  1. menyenangkan sekali membaca sedikit pengalaman mengajarmu disana bu,, sedikit terenyuh membayangkan keadaan disana yg boleh dikatakan awam ketika menerima sentuhan teknologi masa kini. sedangkan di sini malah mereka bosan menerima hal yang seperti itu karena masih menunggu kecanggihan teknologi yg lainnya.. semoga ilmu dan semua yg kau lakukan disana bermanfaat, utkmu, jg muridmu tentunya. tetap semangat mnjadi guru seutuhnya.. salam hangat utk murid2mu disana bu.

    salam

    sahabatmu, Pipit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih pipit... sukses selalu. Salam semangat dari Riung, NTT

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. kunjungan pagi sob...
    sukses slalu,,
    kunjungi blog ku ya?
    Wanayasa Online

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam semangat di pagi hari. Sukses juga mas bro..

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Yg nmnya metode pembelajaran dlm dunia IT atw IPTEK itu sangat luas dn sangat cpt berkembang dikawasan tertentu saja, tp terkadang remaja jmn sekarang bnyk yg blm siap utk mnrma kecanggihan dr teknologi skrg ini, mereka hnya memanfaatkanya sbgy ajang eksistensi diri, narsis, bahkan yg lbh parah lg utk membuat video mesum, sangat miris memang, mrka mengenal teknologi canggih hny utk itu, pdhl jauh dipelosok sana msh bnyak masyarakat indonesia yg buta akn IPTEK,,pembelajaranmu yg spt itu sangat bgs,,klw perlu dlm setiap penyampaian materi sll disuguhka tampilan gambar slide show dgn menggunakan power point, buat animasi sbgs mungkin,,dijamin murid2 akn betah utk menyimaknya, drpd mendengarkn penjelasan dr guru yg tll panjang lebar yg membuat kejenuhan...
    Teruskan dn lanjutkan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas sarannya rizki. Semoga perkembangan e-learning di NTT akan terus meningkat sehingga siswa dapat memanfaatkan teknologi dengan baik.

      Hapus
  7. Teknologi memang seperti sebuah mata pisau. Jika dipegang koki, akan tercipta makanan. Jika dipegang rampok, bisa-bisa nyawa melayang.
    Dalam konteks yang anda tulis ini mungkin membatasi tentang manfaatnya. Memang kemajuan teknologi hendaknya diajarkan dan mereka kuasai seiring dengan perkembangan era digital seperti saat ini. Dan yang pasti, ini akan berguna untuk mereka nantinya. Semoga anda bisa mengajarkan mereka bagaimana menggunakan teknologi masa kini dengan bijak. Jangan sampai mereka ketergantungan, bisa-bisa mereka malas belajar jika tidak menggunakan perangkat digital. Ini tak lepas dari peran anda sebagai tenaga pendidik. Semoga yang anda ajarkan bermanfaat untuk semua pihak. Aamiin...

    ditunggu kunjunganya di Wanayasa Online

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminnn... semoga pembelajaran elektronik dapat mengantarkan penggunanya dalam memanfaatkan teknologi dengan bijak

      Hapus
  8. Oh ya, klo boleh tau, itu maksudnya LCD atau Proyektor ya? Bukanya LCD itu layar?

    BalasHapus
  9. inspiratif...semangat buguru

    BalasHapus