Revanisa Bre Palupi Sekar Pembayun, penyanyi keroncong berusia sembilan tahun_Foto:Fikri, SatelitPost |
JEMARI yang lihai nampak sibuk memetik senar gitar hingga
menghasilkan suara nyaring. Bunyinya terdengar padu dengan iringan biola, cuk,
cak, cello, biola, dan bass. Semua pasang mata yang ada di Kedai Telapak malam
itu nampak terhibur dengan penampilan sekelompok grup keroncong ini.
Mereka membawakan lagu yang mengingatkan kita pada puluhan
tahun lalu tentang keroncong. Lagu yang terkenal adalah Bengawan Solo yang
banyak dibawakan oleh penyanyi senior hingga diikuti generasi berikutnya sampai
saat ini.
Menjadi hal biasa apabila personel didalamnya merupakan
generasi terdahulu yang ingin music ini tetap eksis. Namun ada satu hal yang
membuat melongo para penonton dengan kehadiran Revanisa Bre Palupi Sekar Pembayun.
Gadis berusia Sembilan tahun ini menyanyikan lagu keroncong
dengan apik, seolah telah puluhan tahun ia mengenalnya. Penampilan gadis ini
menarik aplous dari penonton yang hadir dalam acara yang sekaligus merupakan
malam inagurasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Persiapan Purwokerto,
Sabtu (27/1).
Bocah kecil yang akrab disapa Reva ini sering manggung
dibeberapa tempat untuk menyanyi keroncong. Meski banyak orang yang menganggap music
ini sudah tidak zaman, namun Reva tetap membawakan dengan apik. Bahkan
penampilannya seolah mengalahkan hiburan lain yang ada di tempat ini.
Reva telah berlatih menyanyi keroncong sejak usianya masih
tiga tahun. Awalnya ia mempunyai ketertarikan setelah sang ayah membawakan keroncong.
Meski tak banyak menguasai lagu aslinya, namun keinginannya untuk terus belajar
mendapat dukungan dari sang ayah.
Biasanya, kata Reva lagu yang dibawakannya adalah yang
beraliran pop namun dikeroncongkan. Sehingga dirinya tidak banyak menjumpai
kesulitan untuk menekuninya. Selain musiknya enak, juga tak lagi banyak yang
membawakan lagu ini.
“Musiknya enak didengar jadi pengin ikut nyanyi. Lagu yang
paling suka Bengawan Solo tapi biasanya nyanyi lagu pop yang dibuat keroncong,”
kata Reva.
Aliran musik ini mengantarkannya untuk tampil di beberapa
tempat bersama grupnya, Biar Ngeroncong. Bersama teman seusianya yang tinggal
satu komplek, Reva menirukan hobi sang ayah. Hingga banyak tawaran untuk ikut
manggung, karena suaranya yang empuk dengan iringan alat music yang
mendukungnya.
Gadis cilik yang masih duduk di kelas lima SD telah
bergabung dengan grup music keroncong bersama sang ayah. Keasyikannya menyanyi membuatnya
betah berlama-lama melek hingga larut malam untuk tampil di depan audien. Meski
begitu, Reva mengaku sekolahnya tidak tertanggu karena kebiasan ini dilakoninya
dengan senang hati.
Kepiawaian Reva seolah merupakan turunan dari sang ayah,
Arif Darmawan yang telah bertahun-tahun berkecimpung di dalamnya. Bahkan sang
ayah telah mendapat kesempatan untuk menjadi pengajar music keroncong di
Malaysia.
“Harapannya dengan bermain keroncong ya agar tidak diakui
oleh Malaysia. Ini kan music asli Indonesia, sehingga kami berusaha untuk terus
melestarikannya,” kata Arif Darmawan.Pada 23 Mei 2013 lalu Arif beserta pecinta music keroncong
lainnya meresmikan berdirinya Grup Biar Ngroncong Purwokerto. (fitri nurhayati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar