Manisku....
Pembuktian tentang cintaNya tak perlu diragukan lagi
Dia menahan diri untuk tetap melindungi masing-masing dari kita
Agar semua orang melihat kita dengan sempurna
Betapa tidak, kita tetap putih walau dari serpihan aib yang beterbangan
Ia kumpulkan menjadi satu bagian yang utuh
Lantas semua itu tak diumbar dengan percuma
Karena Maha Baiknya, Ia juga menyimpan dengan rapi,
Pembuktian tentang cintaNya tak perlu diragukan lagi
Dia menahan diri untuk tetap melindungi masing-masing dari kita
Agar semua orang melihat kita dengan sempurna
Betapa tidak, kita tetap putih walau dari serpihan aib yang beterbangan
Ia kumpulkan menjadi satu bagian yang utuh
Lantas semua itu tak diumbar dengan percuma
Karena Maha Baiknya, Ia juga menyimpan dengan rapi,
seolah kita memang sebenar-benar putih
Manisku...
Ia tak pernah menggali setiap warna yang pernah kita torehkan
Meski sejatinya telah melemahkan syukur yang seharusnya kita panjatkan
Ia tetap menahan diri untuk tidak murka,
Ia tak pernah menggali setiap warna yang pernah kita torehkan
Meski sejatinya telah melemahkan syukur yang seharusnya kita panjatkan
Ia tetap menahan diri untuk tidak murka,
untuk tetap berpegang pada
Maha BaikNya,
dan Ia menghendaki agar kita memperbaiki setiap sudut yang
pernah rapuh
Seandainya murka tak tertahan, aib tak terbelenggu, dan Ia membiarkan begitu saja
Mungkin tak ada lagi kesempatan untuk episode yang selalu bersambung
Tak ada lagi nikmat karena sepenggal syukur yang selalu kita sia-siakan
Manisku...
Tapi Ia tetap baik, agar kita dapat mengulang skenario,
Seandainya murka tak tertahan, aib tak terbelenggu, dan Ia membiarkan begitu saja
Mungkin tak ada lagi kesempatan untuk episode yang selalu bersambung
Tak ada lagi nikmat karena sepenggal syukur yang selalu kita sia-siakan
Manisku...
Tapi Ia tetap baik, agar kita dapat mengulang skenario,
setidaknya dengan tambal sulam untuk melangkah dengan bijak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar