Kamis, 19 Juni 2014

Peserta Didik Dituntut Memiliki Kompetensi Terpadu


Sosialisasi Kurikulum 2013 di SMA S Kejora Riung
DUNIA pendidikan sedang disibukkan dengan persiapan menyambut kurikulum 2013. Kurikulum baru ini akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2014/2015 di setiap sekolah. Dalam masa transisi dari KTSP, guru sebagai pelaku pendidikan dituntut untuk memahami dan menerapkannya dalam pelaksanaan pembelajaran.
Tim sosialisasi Kurikulum 2013 Kabupaten Ngada sedang menyampaikan materi
Adrianus Fua Raja, Ketua PGRI Kabupaten Ngada dalam sosialisasi Kurikulum 2013 di SMA S Kejora Riung tanggal 17-19 Juni 2014 ini menyampaikan beberapa isu publik
tentang perubahan kurikulum yang terkesan mendadak ini. Pasalnya perubahan ini dilakukan tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan, selain itu juga tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik.
Kegiatan yang diselenggarakan Cabang Dinas PKPO Kecamatan Riung ini melibatkan semua sekolah dari jenjang PAUD sampai SMA di Kecamatan Riung. Matias Denga, Kepala Cabang Dinas PKPO Kecamatan Riung mengatakan kegiatan ini mendatangkan tim sosialisasi dari pengaws dan PGRI.
Ketua tim sosialisasi, Johanes Lulu Kumi menjelaskan bahwa landasan pengembangan kurikulum 2013 mengacu pada Inpres Nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional. Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif didasarkan pada nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.
“Kurikulum ini merupakan lanjutan pengembangan KBK dan KTSP yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu,” kata Johanes.
Banyak hal yang membedakan antara kurikulum baru dengan yang lama. Adrianus Fua mengatakan pada dasarnya pengembangan Kurikulum 2013 berbasis praksis, sedangkan mata pelajaran berkontribusi pada semua ranah kompetensi berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang berbasis produk yang hanya berkontribusi pada kompetensi tertentu saja.
“Kurikulum baru ini juga menekankan keselarasan antara rencana, kegiatan, dan hasil melalui keseragaman materi, proses, dan hasil. Tema yang digunakan juga bersifat populer,” kata dia.
Meski tidak mudah untuk melakukan penyesuaian diharapkan perubahan ini dapat menciptakan peserta didik yang berkarakter dan memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Perubahan kurikulum ini juga dipersiapkan bagi peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan seperti globalisasi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, kemajuan teknologi informasi, serta pergeseran kekuatan ekonomi dunia.
Ragut Adrianus, Kepala Sekolah SMA S Kejora Riung mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas PKPO Kecamatan Riung untuk menjadi tuan rumah dalam sosialisasi ini.
“Dalam sosialisasi kali ini guru mendapat tugas untuk menganalisis buku kurikulum 2013 dan praktik langsung menyusun RPP. Sehingga mereka mempunyai gambaran untuk melakukan perencanaan pembelajaran sampai tahap evaluasi,” kata Ragut.
Pihaknya berharap dengan perubahan kurikulum ini dapat tercipta peserta didik yang memiliki kecerdasan sesuai bakat dan minatnya. Tidak hanya peserta didik, namun guru juga diharapkan dapat menyesuaikan perubahan kurikulum ini dengan cepat. (*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar