|
Kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas tak terlepas dari alat bantu atau media
pembelajaran. Meski bermunculan berbagai macam media pembelajaran yang modern
namun papan tulis masih tetap menduduki peranan penting dan belum tergantikan. Banyaknya
jenis alat bantu mengajar ini memang memudahkan guru dalam mentrasfer ilmu,
namun seperti apa media yang terbaik?
Buku
ini memberi pedoman bagi para guru maupun trainer pendidikan untuk memanfaatkan
alat bantu mengajar dengan maksimal. Alat bantu ini termasuk dalam ruang
belajar sebagai sarana yang tepat, efektif, dan benar-benar mampu menghasilkan
target secara maksimal. Penulis menjelaskan beragam jenis alat bantu mengajar
mulai dari penggunaannya, kelebihan dan kekurangan, pemilihan yang terbaik
sesuai dengan jenis materi yang akan diajarkan oleh guru.
Beberapa
alat bantu mengajar memang terbilang kuno, namun bukan itu yang menjadi pokok bahasan.
Karena semua alat bantu mengajar tergolong baik sesuai dengan pemanfaatannya
masing-masing. Tinggal bagaimana penggunaannya sehingga dapat menunjang proses
belajar mengajar di dalam kelas.
Ketersediaan
alat-alat itu dipandang sebagai modal untuk kesuksesan pendidikan. Buku ini
membahas secara rinci mengenai penggunaan alat-alat seperti papan tulis, flip
chart dan flash cards, obyek nyata, makalah atau handout, overhead
projector, slide, video dan kamera.
Penulis
berusaha untuk memberi masukan kepada para pelatih dan pengajar profesional
dalam memilih dan menggunakan beberapa alat bantu atau bahan-bahan yang akan dipakai
untuk mengajar. Selain berfungsi sebagai alat bantu, media ini juga berfungsi
sebagai pengantar untuk menyalurkan pesan-pesan dari guru kepada muridnya.
Buku
ini mempunyai kelebihan tidak hanya menyajikan wacana atau konsep media pembelajaran
saja, namun membicarakan wilayah praktis pembelajaran dengan tujuan
memaksimalkan penggunaan alat-alat bantu modern. Penulis menyajikannya dengan
bahasa yang mudah dipahami sehingga buku ini dapat dijadikan pedoman bagi para
trainer di pendidikan non formal, guru SD, hingga dosen di perguruan tinggi. Penulis
juga melengkapi buku ini dengan penjelasan berupa bimbingan menjadi guru atau
trainer andal.
Namun
yang menjadi kelemahan adalah buku ini tidak menyajikan macam-macam alat bantu
mengajar konvensional yang dapat menjadi alternatif media modern. Bisa jadi
suatu ketika media modern yang sudah direncakan sebelum proses pembelajaran
mengalami hambatan. Buku ini hanya menyajikan permasalahan yang kemungkinan
akan terjadi, namun tidak menyajikan solusi atau pengganti media secara
sederhana (konvensional). Mengingat alat bantu modern sangat bergantung pada
beberapa penunjang seperti ketersediaan aliran listrik, jaringan internet, dan
perangkat keras. Apabila satu alat penunjang tidak tersedia maka media modern
tersebut tidak dapat digunakan. Untuk itulah diperlukan pengetahuan tentang pemanfaatan
media konvensional. (*)