Selasa, 13 Mei 2014

SM-3T Gelar Ngada Edu-Culture Fair 2014

Tari Dero asli Langa, NTT dalam Ngada Edu-Culture Fair 2014
NGADA, Kekhasan daerah menjadi keunikan tersendiri bagi Indonesia untuk dikenal dunia luar. Terlebih dengan keanekaragaman yang dimiliki negara kepulauan ini, seharusnya menjadi media pemersatu bangsa. Dari latar belakang ini guru Sarjana Mendidik Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertingal (SM-3T) Kabupaten Ngada, NTT menggelar event bertajuk Ngada Edu-Culture Fair 2014, Sabtu (10/5).
Bertempat di Lapangan Kartini Kota Bajawa, event ini melibatkan seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Ngada. Sukirjo, Humas dan Kemahasiswaan UNY yang turut hadir mengatakan Event merupakan satu bentuk aplikasi dari pos pemberdayaan masyarakat yang menjadi program SM-3T angkatan III.

Kegiatan yang bertujuan untuk mengangkat kekhasan daerah ini juga dihadiri jajaran pemerintah setempat. Marianus Sae, Bupati Kabupaten Ngada yang diwakili Drs. Frans Wogha, Staf ahli Pemerintah daerah setempat turut membuka kegiatan ini. Disampaikan bahwa pemerintah setempat beserta dinas terkait memberikan dukungan sepenuhnya demi suksesnya Ngada Edu-Culture Fair 2014.
Dalam laporannya Arif Nur Iswahyudi, S.Pd, Ketua kelompok SM-3T Angkatan III Kabupaten Ngada mengatakan, kegiatan ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Terbukti dengan kunjungan masyarakat ke 24 stand yang berasal dari seluruh kecamatan beserta sponsor.
“Kami menggelar stand untuk menampilan kekhasan yang dimiliki masing-masing kecamatan. Mulai dari tarian, makanan, hasil alam, wisata, hingga hasil kerajinan masyarakat setempat,” ujarnya.
Dari data yang dihimpun panitia, Kecamatan Inerie menampilkan makanan khas dari ubi, Bajawa Utara menampilkan hasil kerajinannya, Riung menampilkan makanan tradisional, kerajinan, dan wisata 17 Pulau, Wolomeze dengan Kemiri Sunan, Aimere dengan kerajinan tangan, Golewa Barat hasil pertanian hortikultura, Bajawa dengan kain tenun, Soa dengan musik tradisional Riku Ingu dan hasil pertanian, Kecamatan Jerebu’u dengan pembuatan minyak VCO, dan Golewa Selatan dengan kerajinan tangan daun lontar.
Tidak hanya pameran saja, kata Arif masing-masing kecamatan juga menampilkan berbagai tarian daerah dengan mengenakan kain adat yang dimiliki. Begitu juga dengan beberapa sekolah yang ikut tampil turut memeriahkan acara.
Kegiatan ini menjadi event besar yang diselenggarakan guru SM-3T dengan melibatkan seluruh kecamatan dan sekolah yang ada di Kabupaten Ngada. Mengingat hadirnya guru SM-3T di daerah penempatan tidak hanya mengajar di dalam kelas saja, namun ikut serta berkontribusi membangun daerah setempat. (*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar